Dia menambahkan bahwa kejahatan lingkungan, terutama yang melibatkan tambang ilegal, sangat sulit diberantas karena “pelaku kejahatan lingkungan lebih kuat dibanding negara.”
Abdul Aziz juga menekankan bahwa dalam beberapa kasus, aparat yang seharusnya menegakkan hukum malah melindungi kejahatan tersebut. "Di lingkungan kantor penegak hukum, aparat bisa saling menghancurkan jika terlibat atau mendukung kejahatan tambang ilegal," lanjutnya.
Di wilayah Sumatera Barat, tambang ilegal mudah ditemukan, mulai dari tengah kampung hingga daerah hutan dan sungai. Praktik ini terus merusak alam dan mengancam keberlanjutan pertanian pangan. Namun, negara tampaknya tidak berdaya untuk menindak tegas bisnis ilegal yang melibatkan penguasa, pengusaha, serta oknum penegak hukum yang mendalangi kejahatan lingkungan ini.
“Negara seakan tidak berdaya mengatasinya. Belum ada pejabat Sumbar yang bernyali dan tegas mengatakan ini bisnis ilegal penguasa, pengusaha serta penegak hukum pelaku kejahatan lingkungan,” ungkap Abdul Aziz dengan tegas.
Dalam menghadapi masalah ini, aparat yang memiliki kewenangan dan pejabat terkait diharapkan berani bersikap tegas dan tidak takut menghadapi tekanan dari oknum-oknum yang terlibat dalam kejahatan tersebut. Jika tidak, kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh tambang ilegal ini akan terus berlanjut, dan masyarakat akan menjadi korban dari ketidakberdayaan hukum.
Penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam memberantas tambang ilegal dan melindungi lingkungan, agar masa depan alam dan masyarakat tidak terus terganggu oleh praktik bisnis gelap yang merusak ini.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait