PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Dalam upaya memperkuat perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten bekerja sama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) meluncurkan program Kosabangsa di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang. Kolaborasi ini mencakup inovasi di bidang pertanian, teknologi produksi, dan peningkatan gizi, dengan tujuan mengembangkan potensi lokal yang dimiliki oleh masyarakat desa.
Salah satu inisiatif unggulan dalam program ini adalah pembangunan kebun monokultur aren seluas 1.275 m² di Blok Cibeulah, Desa Pasanggrahan. Kebun ini didesain untuk memenuhi kebutuhan bahan baku nira sebagai bahan utama pembuatan gula aren. Selain itu, kebun ini diharapkan menjadi pusat pembelajaran pertanian yang melibatkan pemuda setempat dari Karang Taruna, yang mendapatkan pelatihan pertanian berkelanjutan.
“Kami ingin memberdayakan masyarakat tidak hanya sebagai produsen tetapi juga sebagai pelaku ekonomi yang berdaya saing. Dengan kebun monokultur aren ini, kita bisa menjawab kendala kelangkaan bahan baku yang sering dihadapi produsen gula aren di wilayah Pandeglang,” ujar Tarso Rudiana, Ketua Tim Pelaksana Kosabangsa dari UNMA, Rabu (6/11/2024).
Inovasi lain dalam program ini adalah pengenalan teknologi vakum evaporator untuk pengolahan gula aren cair. Teknologi yang dikembangkan oleh tim dari Untirta ini memungkinkan nira aren diproses pada suhu rendah, sehingga kualitas gula aren terjaga dan bebas dari rasa pahit atau aroma gosong yang kerap terjadi pada proses konvensional.
Dr. Erwin, ketua tim teknologi dari Untirta, menjelaskan bahwa penggunaan alat vakum evaporator meningkatkan kualitas gula aren cair. "Teknologi ini membuat produk lokal lebih unggul dan mampu bersaing di pasar," ujarnya.
Selain aspek ekonomi, program Kosabangsa juga menyentuh masalah kesehatan. Kader Posyandu di Desa Pasanggrahan dilibatkan untuk meningkatkan pemahaman tentang gizi, khususnya dalam upaya menanggulangi stunting yang menjadi perhatian di Pandeglang. Dengan bahan lokal seperti gula aren cair yang kaya nutrisi, mereka diajarkan cara membuat makanan tambahan bergizi untuk ibu hamil dan anak-anak.
Ketua Posyandu Desa Pasanggrahan menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat membantu dalam mengajarkan cara mengolah produk lokal menjadi makanan bergizi untuk anak-anak di desa. "Hal ini sangat penting untuk menanggulangi masalah stunting yang masih cukup tinggi," katanya.
Program Kosabangsa ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang, Iping Saripin, SP, menyampaikan harapannya agar kebun aren ini dapat berperan penting dalam meningkatkan ekonomi lokal serta memberikan edukasi pertanian bagi masyarakat.
Dengan sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat, program Kosabangsa UNMA-Untirta telah membuktikan bahwa pendekatan berbasis komunitas dapat membawa perubahan yang signifikan. Melalui kolaborasi ini, Desa Pasanggrahan dan Pandeglang diharapkan akan menjadi daerah yang lebih mandiri, sejahtera, dan mampu mengoptimalkan potensi lokalnya untuk kesejahteraan masyarakat
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait