LEBAK, iNewsPandeglang.id - Dalam beberapa minggu terakhir, laporan mengenai serangan ular tanah (Calloselasma rhodostoma) semakin meningkat di wilayah Lebak, Banten. Keberadaan ular yang dikenal sebagai "ranjau darat" ini mengancam keselamatan masyarakat, terutama petani yang beraktivitas di kebun.
Satu insiden baru-baru ini melibatkan Ali, seorang warga Desa Cipalabuh, Cijaku, Lebak yang dilarikan ke rumah sakit setelah tangan kanannya digigit ular tanah saat dia sedang membersihkan kebunnya. "Rasa sakitnya tak tertahankan. Tangan saya bengkak dan kulitnya mulai menghitam. Saya hampir tidak bisa bergerak!" ungkap Ali dengan nada panik.
Ari, salah satu korban gigitan ular tanah, dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan setelah mengalami luka serius di tangan akibat serangan ular mematikan. Foto Istimewa
Ular ini, meski berukuran kecil, dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang fatal dalam waktu singkat.
Selain insiden tersebut, pada Minggu (27/10/2024), Andi, seorang warga Cipalabuh, menemukan ular tanah berukuran hampir satu meter saat sedang menyiangi kebunnya. "Ular ini sebesar tangan saya! Saya sangat terkejut melihatnya. Ular ini bisa sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang tidak menyadarinya saat bekerja di kebun," ujar Andi.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait