Nyawa Satpol PP Melayang dalam Demo Anarkis di Lebak: Tanggung Jawab Siapa?

Epul Galih
Anggota Satpol PP digotong rekan-rekannya setelah tertimpa pagar yang roboh dalam demonstrasi di depan Gedung DPRD Lebak. Insiden ini menimbulkan duka mendalam dan pertanyaan terkait tanggung jawab keselamatan saat aksi massa berlangsung. (Foto Sopian)

LEBAK, iNewsPandeglang.id Tragedi yang terjadi saat demonstrasi di depan Gedung DPRD Lebak pada 23 September 2024 berujung pada hilangnya nyawa seorang anggota Satpol PP, Yadi Suryadi. Ia meninggal dunia setelah tertimpa pagar yang roboh akibat dorongan massa. Peristiwa ini memicu pertanyaan besar mengenai siapa yang seharusnya bertanggung jawab, dengan sorotan ditujukan kepada berbagai pihak, mulai dari aparat keamanan hingga pejabat setempat.

Di media sosial, tuntutan muncul agar PDIP diberikan sanksi moral karena dinilai jabatan Ketua DPRD lebih digunakan untuk kepentingan politik daripada pelayanan publik. Ada juga desakan kepada pemerintah daerah, termasuk Pj Bupati dan Ketua Dewan, untuk segera mengambil langkah penyelesaian secara adat, serta memberikan santunan dan beasiswa bagi keluarga korban.

Sejumlah usulan pun mengemuka untuk meningkatkan keamanan di sekitar gedung, seperti mengganti pagar besi dengan taman bunga. Langkah ini tidak hanya diharapkan dapat memperbaiki estetika, tetapi juga mengurangi risiko cedera fatal.

Menanggapi insiden ini, Ketua Koordinator Keluarga Mahasiswa Lebak (KUMALA), Mambang Hayali, menyampaikan bahwa tanggung jawab harus dipikul bersama oleh semua pihak. "Kalau bertanya siapa yang bertanggung jawab, semua pihak harus ikut bertanggung jawab, mulai dari Kapolres yang menurunkan satuan terlalu sedikit, hingga Sekretaris Dewan yang dinilai tidak peka dalam menyikapi kondisi pagar yang sudah tidak layak dan seharusnya diperbarui," ujarnya pada Minggu (13/10/2024).

Mambang menambahkan bahwa evaluasi terhadap tugas dan prosedur Satpol PP juga sangat diperlukan. "Saya kira, kejadian yang berujung maut ini tidak diinginkan oleh siapa pun. Jangan sampai kita hanya menyalahkan massa aksi saja," lanjutnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu terduga pelaku adalah mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, dan ini menimbulkan tanggung jawab moral dari berbagai pihak, termasuk kampus dan keluarga.

Editor : Iskandar Nasution

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network