Ia menambahkan bahwa mobil yang ia rusak tersebut sudah mengalami kerusakan sebelumnya akibat serangan dari oknum yang ia tuduh sebagai anggota ormas. Romeo mengaku, mobilnya pernah dirusak oleh kelompok tersebut, sehingga ia memutuskan untuk melanjutkan kerusakan tersebut sebagai bentuk protes dan pelampiasan emosinya.
Reaksi Warga dan Polisi:
Saksi mata di lokasi, seperti Neni, seorang warga, mengaku sangat terkejut melihat Romeo merusak mobilnya sendiri. Menurutnya, Romeo tampak sangat emosi dan menggunakan palu serta gagang cangkul untuk memecahkan kaca mobil tersebut. "Kami takut melihat dia, apalagi dia memegang alat berat dan merusak mobil. Kami khawatir akan terjadi keributan besar," kata Neni.
Aparat kepolisian segera turun tangan untuk mengamankan situasi dan mencegah kericuhan lebih lanjut. Romeo kemudian diamankan oleh pihak kepolisian dan dibawa ke Mapolres Cilegon untuk diperiksa lebih lanjut terkait motif dan tindakan lanjut atas aksinya tersebut.
Latar Belakang Protes:
Romeo dan kelompoknya sejatinya merencanakan aksi unjuk rasa dengan massa sekitar 500 orang di depan sebuah pabrik besar di kawasan tersebut. Namun, jumlah yang hadir hanya sekitar 10 orang, membuat aksi itu kurang masif. Romeo merasa ormas-ormas yang ia tuduh sebagai pendukung industri tidak menunjukkan sikap tanggung jawab dengan tidak datang menghadapi protesnya.
Sementara itu, warga sekitar lokasi demo menolak untuk dikaitkan dengan aksi tersebut. Mereka menegaskan bahwa mereka mendukung keberadaan industri di wilayah tersebut, karena dianggap memberi manfaat ekonomi.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif aksi Romeo dan memastikan agar situasi tetap kondusif di sekitar lokasi unjuk rasa. Romeo yang diamankan kepolisian juga telah dibebesakan tidak ditahan Masyarakat berharap klarifikasi dari Romeo bisa menjernihkan suasana dan mencegah eskalasi konflik di kemudian hari.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait