Kain Tenun Khas Suku Baduy: Warisan Budaya yang Kian Mendunia

Iskandar Nasution
Kaum perempuan Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, setiap hari menenun kain secara manual dengan alat-alat tradisional, menggunakan bahan-bahan alami, seperti kapas dan pewarna dari kunyit. Foto iNews/Iskandar

Dalam hal pemasaran, pembeli dapat datang langsung ke rumah-rumah warga Baduy Luar atau membeli melalui marketplace dan belanja online. Menurut para wisatawan, mereka datang ke daerah Baduy tidak hanya untuk membeli kain tenun, tetapi juga untuk menikmati suasana alam yang asri serta tradisi yang masih terjaga.

Salah seorang penenun, Hanah, mengungkapkan rasa syukurnya bisa menjual kain tenun kepada wisatawan yang datang berkunjung. Selain dijual langsung, kain tenun ini juga sudah tersedia di berbagai daerah melalui media online. "Harga kain tenun Baduy ini bervariasi, mulai dari Rp5.000 hingga Rp300.000, tergantung pada ukuran dan motif," ujarnya saat ditemui belum lama ini.

Kain tenun Suku Baduy tidak hanya digunakan untuk pakaian adat, tetapi juga sebagai taplak meja atau hiasan dekorasi rumah, menjadikannya suvenir khas bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah Baduy.



Editor : Iskandar Nasution

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network