Ali Hanapiah mengungkapkan kekecewaannya terhadap manajemen Pondok Pesantren Darunnajah 14. "Saya sangat prihatin dan meminta pertanggungjawaban dari manajemen Darunnajah 14. Bagaimana mungkin kejadian seperti ini bisa terjadi tanpa sepengetahuan pengasuh pondok pesantren?" ujarnya dengan nada kecewa.
Kritik yang dilontarkan atas lambatnya respons pihak pesantren. Meski kejadian telah dilaporkan pada 26 Agustus 2024, hingga kini belum ada tindakan atau tanggapan yang jelas dari pihak pesantren. Sementara itu Muhammad Astro, selaku Ustadz Pengasuh Darunnajah 14, belum memberikan komentar. iNews Media Group telah mengirimkan pesan via Whatsapp maupun menghubungi via sambungan namun belum ada tanggapan hingga berita ini diturunkan.
Sebagai Kepala UPTD PPD Balaraja, Pemprov Banten, Ali Hanapiah menyoroti peran Kementerian Agama dalam kasus ini. Ia mendesak, khususnya Kanwil Kemenag Banten, untuk mengambil tindakan konkret. "Kementerian Agama harus mengambil langkah-langkah yang tegas dan terukur. Saya juga menduga kejadian serupa mungkin terjadi di beberapa pesantren lainnya," tegasnya.
Ali Hanapiah menekankan perlunya transformasi kurikulum pembelajaran di pondok pesantren modern. Ia menuntut agar Kanwil Kementerian Agama Banten segera melakukan evaluasi dan pengecekan sistem pendidikan di pondok pesantren modern.
"Pondok pesantren seharusnya menjadi tempat terbaik untuk membentuk karakter anak-anak kita menuju Indonesia Emas 2045, bukan malah tercemari oleh tindakan premanisme yang diakibatkan oleh sistem senioritas yang merusak pendidikan," ungkapnya dengan tegas.
Tokoh pemuda nasional ini berharap kasus ini dapat ditindaklanjuti hingga tuntas. Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat tentang potensi kekerasan di lembaga pendidikan berbasis agama dan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengasuhan dan pengawasan di pesantren.
"Masyarakat diharapkan tetap mengawasi perkembangan kasus ini dan mendukung upaya-upaya perbaikan sistem pendidikan di pondok pesantren. Dengan demikian, pondok pesantren dapat kembali menjadi lembaga pendidikan yang aman, nyaman, dan efektif dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia," katanya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kekerasan dapat terjadi di mana saja, bahkan di lingkungan yang seharusnya aman seperti lembaga pendidikan. Diharapkan, dengan adanya laporan dan tindakan tegas dari berbagai pihak, kasus serupa tidak akan terulang di masa mendatang, sehingga pondok pesantren dapat kembali menjadi tempat yang ideal untuk pembentukan karakter generasi penerus bangsa.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait