CILEGON, iNewsPandeglang.id - Sebuah kejadian menghebohkan terjadi di perairan Merak, Banten, pada Minggu (4/8/2024) dini hari. Enam mayat nelayan ditemukan di atas kapal penangkap ikan KM Sri Mariana 07, sementara satu orang lainnya ditemukan dalam kondisi kritis. Kejadian ini terjadi di sekitar Pulau Tempurung, yang kemudian menarik perhatian publik dan pihak berwenang.
Penemuan ini berawal dari laporan yang diterima oleh kapal patroli XXIII-2005 pada pukul 00.30 WIB, tentang situasi mencurigakan di atas kapal tersebut. Kapal patroli segera melakukan pemeriksaan dan sekitar pukul 05.30 WIB, mereka menemukan kapal tersebut pada koordinat 05°52'374" S - 106°58'453" E. Kapal penangkap ikan ini kemudian disandarkan di KMB Pelangi, perairan Pulorida, untuk penyelidikan lebih lanjut.
Identitas para korban yang ditemukan telah diidentifikasi sebagai berikut:
1. Abdul Mujani
2. Handayana alias Rohmat
3. Agung
4. Irfan
5. Agung Prasetyo
6. Irvan Septian alias Rifki
Selain enam korban meninggal, sembilan orang lainnya ditemukan dalam kondisi sakit, salah satunya dalam kondisi kritis. Mereka segera dievakuasi ke RS Krakatau Steel untuk mendapatkan perawatan medis darurat, sementara jasad para korban meninggal dibawa ke RS Drajat Prawira Serang.
Dirpolairud Polda Banten, Kombes Pol Yunus Hadith Pranoto, yang memimpin evakuasi ini, menjelaskan bahwa penyebab kematian dan kondisi kesehatan para korban masih dalam penyelidikan. Pihaknya menunggu hasil visum dan otopsi untuk menentukan penyebab pasti tragedi ini.
“Berawal dari adanya laporan pada pukul 00.30 WIB, Tim Patroli Ditpolairud Polda Banten mendapatkan informasi bahwa di atas Kapal KM Sri Mariana terdapat 6 mayat dan 1 orang dalam keadaan kritis,” ujar Yunus.
Mendengar informasi tersebut, pihaknya segera bergerak untuk melakukan patroli dan pemeriksaan di lokasi yang dilaporkan. Kapal patroli berhasil menemukan KM Sri Mariana pada koordinat 05°52'374" S - 106°58'453" E sekitar pukul 05.30 WIB. Kapal tersebut kemudian disandarkan di KMB Pelangi, perairan Pulorida, untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kombes Pol Yunus juga menyatakan bahwa evakuasi dilakukan segera setelah kapal tersebut ditemukan. Jasad para korban dievakuasi ke RS Drajat Prawira Serang, sementara korban yang kritis serta yang sakit lainnya dibawa ke RS Krakatau Steel untuk perawatan medis darurat.
“Penyebab kematian dan sakit yang diderita korban masih menunggu hasil pemeriksaan visum dan otopsi,” tutupnya.
Kasus ini menjadi perhatian khusus karena adanya ketidaksesuaian antara daftar kru kapal dan identitas korban yang ditemukan. Pihak Kepolisian Daerah Banten bekerja sama dengan otoritas maritim untuk mengungkap fakta di balik peristiwa tragis ini.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait