SURABAYA, iNewsPandeglang.id - Reno Khoirul Fadli, seorang mahasiswa Universitas Airlangga (Unair), berhasil lulus dengan predikat cumlaude meskipun menghadapi berbagai keterbatasan ekonomi selama masa studinya. Reno, yang berasal dari keluarga sederhana, menjadikan inspirasi bahwa ketekunan dan kerja keras dapat mengalahkan segala rintangan.
Reno Khoirul Fadli, mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang lulus dengan predikat cumlaude dan meraih IPK 3,8. Prestasi ini menjadi semakin membanggakan karena Reno merupakan sarjana pertama dalam keluarganya, yang termasuk dalam kategori tidak mampu. Ayahnya bekerja sebagai penjual nasi goreng, namun keterbatasan ekonomi tidak menghalangi Reno untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Video pidato Reno Khoirul Fadli saat wisuda viral di media sosial setelah diunggah akun TikTok @unair_official. Dalam video tersebut, pria berkacamata ini dengan bangga menyebut nama kedua orang tuanya yang telah membuatnya mampu berdiri hingga saat ini.
“Saya Reno Khoirul Fadli SKM dengan ini saya mendeklarasikan saya adalah sarjana pertama di keluarga atas nama Bapak Riyanto Effendi dan Ibu Itidaul Hasanah. Saya anak Anda. Saya mencintai Anda dan saya menghormati Anda,” ujar Reno dalam pidatonya.
Reno mengungkapkan ketakutannya selama kuliah bukan terkait pendidikannya, tetapi karena keterbatasan ekonomi keluarganya. Dia bahkan takut untuk mendaftarkan diri pada Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) karena khawatir akan jauh dari orang tua dan tidak bisa memantau kondisi mereka, khususnya sang ayah yang sakit diabetes.
“Saya takut orang tua saya kelaparan. Bahkan dalam program, mohon maaf MSIB, saya tidak berani daftar. Bukan karena takut tidak diterima, tapi takut diterima. Karena dengan saya mengikuti program ini, ada kemungkinan saya jauh dari orang tua. Saya tidak bisa memonitoring kondisi orang tua,” katanya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait