Senada dengan pandangan para pejabat AS, Penasihat Keamanan Nasional Israel menyatakan bahwa taktik baru ini bisa memperpanjang konflik hingga akhir 2024. Peter Lerner, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), menyatakan bahwa militer Israel sedang beradaptasi dengan perubahan taktik tersebut. Menurutnya, menghancurkan Hamas sebagai entitas pemerintahan lebih realistis daripada membunuh satu per satu pejuangnya yang seolah tidak habis.
"Menghancurkan Hamas sebagai otoritas pemerintahan adalah tujuan militer yang bisa dicapai,” ujarnya.
Dengan perubahan taktik ini, pertempuran di Gaza diprediksi akan terus berlangsung dengan ketegangan yang tinggi, membuat situasi semakin kompleks bagi Israel.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait