SERANG, iNewsPandeglang.id - Warga di Perumahan Griya Permata Asri (GPA), Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten dibuat resah dengan teror ular sanca dan biawak yang masuk ke pemukiman hampir tiap hari. Sebanyak tiga ekor tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB Sabtu (27/4/2024), warga berhasil menangkap ular sanca dan biawak.
Ketakutan warga akan keselamatan keluarga, terutama anak-anak, sangatlah wajar mengingat kehadiran ular sanca dan biawak yang bisa membahayakan. Pihak berwenang harus segera bertindak untuk menangani masalah ini demi memberikan rasa aman kepada wargan
Kondisi yang dialami oleh Suwendi dan warga lainnya sungguh mengkhawatirkan. Penemuan ular sanca dan biawak hampir setiap hari, terutama di dalam kandang ayam.
"Siang ini, pukul 14.00 WIB, saya menangkap biawak sepanjang satu meter di dalam rumah warga Rt 03, dan tadi pagi pukul 06.00 WIB, saya juga menangkap ular sanca sepanjang empat meter, dan sore kemarin, saya juga menangkap biawak panjang satu meter di pekarangan rumah saya," kata Suwendi
Wendi menegaskan bahwa kehadiran ular sanca dan biawak bukanlah peristiwa yang jarang terjadi, melainkan menjadi kejadian sehari-hari yang meresahkan. Frekuensi penangkapan hewan-hewan tersebut yang mencapai 2 sampai 3 kali dalam seminggu, serta lokasi penemuan yang tersebar di berbagai tempat di sekitar perumahan, menunjukkan perlunya tindakan preventif yang cepat dan efektif untuk melindungi keselamatan warga dan hewan piaraan mereka.
Ketua RT 02 RW 04, Abu Hanipa, menegaskan bahwa keberadaan ular dan biawak di Perumahan GPA sudah menjadi masalah yang persisten sejak pandemi COVID-19. Menurutnya, perlunya intervensi pemerintah untuk memberikan pemahaman kepada warga tentang cara pemusnahan sarang dan penanganan hewan-hewan tersebut.
Abu Hanipa berujar, keberadaan ular sanca dan biawak di Perumahan GPA telah menjadi masalah selama tiga tahun terakhir, sejak tahun 2021. Bahkan, ada laporan bahwa ada ular sanca berukuran sangat besar, mencapai 6 sampai 7 meter, yang melintasi jalur utama perumahan.
"Selain itu, keberadaan anakan ular sanca dan biawak juga sangat umum, ditemukan di berbagai tempat di dalam rumah warga, seperti kamar mandi, tempat penyimpanan mainan anak, plafon, dan dapur, dengan ukuran berkisar antara 50 cm hingga 100 cm," tuturnya.
Dede, warga lainnya mengaku betapa seriusnya masalah teror ular sanca dan biawak di Perumahan GPA. Kejadian tragis di mana kucing anggora Dede menjadi korban ular sanca sepanjang 4 meter menunjukkan bahwa hewan-hewan tersebut bukan hanya menjadi ancaman bagi hewan piaraan, tetapi juga bagi keselamatan warga dan hewan peliharaan mereka.
Warga berharap agar ada pihak yang dapat membantu dalam penangkapan ular dan biawak, serta menemukan sarangnya, mencerminkan kebutuhan mendesak akan tindakan penanggulangan yang efektif terhadap masalah ini.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait