Babacakan, Tradisi Makan Bersama Jelang Ramadan di Menes Pandeglang

Iskandar Nasution
Babacakan, Tradisi Makan Bersama Jelang Ramadan di Menes, Pandeglang, Banten. Foto iNews/Iskandar Nasution

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Indonesia memang kaya akan tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadan. Setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan momen yang penuh berkah tersebut. Salah satu contohnya adalah tradisi yang dilakukan oleh warga Menes, Pandeglang, Banten.

Tradisi tersebut, yang dikenal sebagai "babacakan", menjadi bagian penting dalam budaya lokal masyarakat Menes. Dalam tradisi ini, ratusan warga berkumpul untuk menjalani makan bersama dan berbagai kegiatan yang menguatkan ikatan sosial dan spiritual di antara mereka.

Pantauan di lokasi pada Kamis (7/3/2024) ratusan warga dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak sekolah dan tokoh masyarakat, berkumpul di Jalan Alun-Alun Menes untuk berpartisipasi dalam acara makan bersama atau babacakan. Tradisi ini menjadi momen yang dinantikan untuk mempererat tali persaudaraan dan menyambut kedatangan bulan Ramadan dengan penuh kegembiraan.

Agustina, seorang warga yang turut serta dalam acara babacakan, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut telah menjadi rutinitas dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain sebagai bagian dari persiapan menyambut Ramadan, babacakan juga menjadi momen penting untuk menjalin silaturahmi di antara masyarakat setempat.

Tradisi babacakan bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk saling berkumpul, berbagi cerita, dan mempererat hubungan sosial. Dengan begitu, kegiatan ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga memperkuat rasa persaudaraan di antara sesama warga.

"Babacakan telah menjadi rutinitas tahunan bagi masyarakat Menes. Selain sebagai ajang silaturahmi, acara ini juga diisi dengan pembacaan doa dan nasihat-nasihat keagamaan yang memberi inspirasi dan semangat menjelang bulan suci Ramadan," katanya.

Sementara Camat Menes, Haria Abdul, menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi babacakan ini. Beliau mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga simbol kebersamaan dan keharmonisan masyarakat yang harus dijaga dengan baik.

Menurutnya, babacakan tidak hanya sekadar acara makan bersama, tetapi juga merupakan momen untuk menyampaikan doa-doa serta nasihat-nasihat keagamaan yang memperkaya makna Ramadan bagi setiap individu yang hadir. Selain itu, tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi yang mempererat hubungan antarwarga dan memperkuat keharmonisan dalam masyarakat.

"Babacakan tidak hanya tentang makan bersama, tetapi juga tentang memperkuat ikatan sosial dan spiritual antarwarga. Di tengah kesibukan keseharian, tradisi ini menjadi momen istimewa untuk berkumpul, berbagi cerita, serta saling menguatkan dalam menjalani ibadah Ramadan," ujarnya.

Dengan begitu, tradisi babacakan di Menes, Pandeglang, Banten, menjadi salah satu contoh bagaimana masyarakat Indonesia merayakan kehadiran bulan Ramadan dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan, serta menjaga kekayaan budaya lokal yang turun-temurun.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network