Dari keterangan yang diberikan, terlihat bahwa upaya koordinasi dilakukan untuk mendapatkan ambulan guna mengantarkan pasien, Ibu Juha, ke rumah sakit. Namun, karena kendala sinyal di daerah pegunungan, alternatif menggunakan kendaraan masyarakat lokal diambil untuk memastikan pelayanan segera diberikan kepada pasien.
"Waktu itu, emang keluarga pasien ibu Juha menghubungi saya jam 6 pagi, dan saya menghubungi orang yang membawa mobil ambulan, tapi karena mungkin di posisi dipergunungan, tidak ada sinyal. Nah, itu pun koordinasinya saya. Maka terjadilah mungkin ema Juha bersama keluarganya, agar mungkin cepat pelayanan mereka, sehingga menggunakan mobil masyarakat yang tinggal tersebut," katanya.
Meskipun kondisinya membaik, tetapi keluarga miskin ini membutuhkan bantuan oksigen dalam pemulihannya.
"Waktu itu kan saya semalaman nggak bisa tidur, dibilang kritis lah. Saya udah nggak punya perasaan udah nggak karuan, udah nggak ingat apa-apa. Cuma adek yang ngurusin semuanya. Katanya, setelah saya sadar, bilang, katanya, minta tolong pagi-pagi sama Pak Lurah mau pinjam mobil namun mobilnya gak ada lagi dipakai," ucap Juha.
Juha mengaku saat dibawa ke rumah memerlukan tabung oksigen dan itu diberipinjaman oleh relawan. Jika sudah habis dipastikan harus diisi ulang ke tempat yang cukup jauh.
"Alhamdulillah Bunda Delima udah ngasih pertolongan. Seminggu kemarin, ini sekarang saya punya, Alhamdulillah ada di rumah," tuturnya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait