LEBAK, iNewsPandeglang.id - Meningkatnya kasus penyebaran HIV-AIDS di Lebak Selatan Banten, memang perlu mendapat perhatian serius. Upaya pencegahan, penyuluhan, dan pengobatan merupakan langkah penting untuk mengatasi masalah ini. Baru-baru ini kasus penyebaran HIV/AIDS tertinggi di Kecamatan Bayah, Wanasalam, Cilograng dan mulai muncul salah satunya di Kecamatan Malingping.
Data dari RSUD Malingping pada November 2023 mencatat 28 orang terjangkit HIV/AIDS melalui screening menyoroti pentingnya upaya deteksi dini. Langkah-langkah pencegahan, edukasi, dan penyuluhan lebih lanjut dapat membantu menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengujian dan pengetahuan mengenai HIV. Kini bertambah jadi 31 orang.
Sangat disayangkan mendengar peningkatan kasus HIV-AIDS di Lebak Selatan. Diperlukan langkah-langkah lebih lanjut dalam edukasi, pencegahan, dan perawatan kesehatan untuk mengatasi situasi ini. Di wilayah Kecamatan Malingping pun disebut-sebut sudah ada pasien penderita HIV/AIDS. Apalagi pada kenyataannya, wilayah ini dekat dengan daerah pesisir juga lintas serta banyak faktor yang rentan lainnya terutama LGBT dan PSK.
Kepala Puskesmas Cipendeuy Malingping, Ade Arifudin mengakui di wilayah kerjanya ada warganya yang terjangkit HIV/AIDS, dan saat ini sedang dalam penanganan RSUD Malingping. Kerjasama antara Puskesmas dan RSUD Malingping dalam pemantauan dan penanganan pasien HIV/AIDS dapat membantu mengurangi dampak dan memastikan pelayanan yang maksimal.
"Ya. Kasus HIV yang ditemukan di wilayah kerja kami ditemukan dan terdiagnosa oleh RSUD Malingping dan kami sudah mengkonfirmasi kebenaran kasus ini, saya selaku kepala puskesmas menindaklanjuti dengan mendatangi alamatnya dan memang benar adanya," ujarnya saat dihubungi, Kamis (21/12/2023).
Menurutnya, langkah-langkah edukasi kepada keluarga pasien HIV/AIDS tentang pentingnya rutin berobat ke RSUD Malingping dan kebijakan Puskesmas untuk merujuk kasus HIV ke RSUD Malingping atau Rangkasbitung sesuai SOP adalah tindakan yang sesuai dengan penanganan yang terkoordinasi dan terpusat. Hal ini dapat membantu memastikan pasien mendapatkan perawatan yang optimal dari spesialis yang berkompeten.
"Puskesmas tidak memiliki fasilitas untuk melayani kasus tersebut hanya kita memiliki labolatorium sederhana untuk pemeriksaan kasus HIV. Kegiatan kita untuk kasus HIV hanya melaporkan ke Dinkes Kabupaten dan memberikan penyuluhan saja," tuturnya.
Sebagai informasi, dari jumlah 31 pasien HIV/AIDS yang ditangani RSUD Malingping sebelumnya 28 orang, kini bertambah tiga orang, dari Kecamatan Cilograng dan Malingping.
Informasi dari Humas RSUD Malingping, dr. Syilvia Yunus sebelumnya mengenai penanganan 28 orang pasien penderita HIV berdasarkan pemeriksaan secara screening adalah data yang penting untuk pemahaman kondisi saat ini. Pemeriksaan secara screening saat pasien berobat atau menjalani tindakan medis seperti operasi memang dapat membantu mendeteksi kasus-kasus secara dini.
"Jadi kita menemukan pasien itu secara tidak terduga ya, pada saat pasien datang, sebelum pasien dirawat inap kan biasanya kita lakukan pemeriksaan menyeluruh salah satunya pemeriksaan HIV dan hepatitis dan pada saat itu pula bahwa pasien itu pula diketahui terinveksi virus HIV," ucapnya pada suatu kesempatan.
Dari jumlah itu ada pemindahan pasien dari RSUD Adjidarmo ke RSUD Malingping karena pertimbangan jarak yang lebih dekat adalah langkah yang masuk akal untuk memudahkan pasien dalam mendapatkan perawatan. Baiknya stok obat yang cukup di RSUD Malingping yang disuplay dari Dinkes Lebak juga menjadi faktor penting untuk memastikan kelancaran pelayanan
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait
