Warga Pelihara Monyet, Diduga Jadi Penyebab Monyet Hutan Berkeliaran hingga Lukai Bayi di Lebak

Epul Galih
Monyet liar di Desa Parungsari, Kecamatan Wanasalam, Lebak, Banten, meresahkan warga karena bayi berusia 1 bulan sudah jadi korban hingga luka parah pada Selasa (5/12/2023). Foto tangkapan layar media sosial

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Insiden tragis serangan monyet liar yang menggigit bayi berusia satu bulan, Daffin Arzan Alparo di Desa Parung Sari, Kecamatan Wanasalam, Lebak, Banten hingga terluka parah, bahkan ususnya sampai keluar, hingga kini terus membetot perhatian masyarakat. Petugas masih mendalami peristiwa yang menggegerkan warga Lebak, Banten dan sekitarnya tersebut.

Baru-baru ini terungkap bahwa pemicu monyet yang berkeliaran hingga melukai bayi diduga dengan latar belakang adanya warga yang memelihara monyet sehingga mengundang datangnya monyet liar tersebut. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Tuwuh Rahadianto Laban, Kepala Resort Konservasi Wilayah  BBKSDA Jabar - SKW I Serang, Banten.

Tuwuh mengatakan bahwa adanya insiden seorang bayi digigit monyet liar beberapa hari lalu di Lebak, Banten pihaknya sudah mengetahui. Menurutnya BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) bekerja sama dengan pihak berwenang  akan melakukan langkah-langah untuk mencegah agar tidak terjadi kejadian serupa serangan monyet liar yang meresahkan warga tersebut.

"Saya awalnya tahu dari berita bahwa ada monyet liar yang mengganggu warga dalam hal ini bayi ya yang sempat digigit, kemudian saya mengambil langkah atau upaya berkoordinasi dengan dokter hewan," ucapnya saat dihubungi,  Sabtu (9/12/2023).

Dalam konteks penangkapan, dia menyatakan bahwa penggunaan obat bius harus melibatkan danbkoordinasi dengan dokter hewan, karena dokter hewan yang memiliki akses ke obat bius. BKSDA  tidak memiliki obat bius, sehingga kolaborasi dengan dokter hewan menjadi kunci dalam proses penangkapan monyet liar tersebut.

Kejadian gigitan monyet beberapa kali terjadi di wilayah Provinsi Banten, termasuk di daerah Lebak. Beberapa kasus melibatkan monyet yang dipelihara oleh warga dan menggigit tetangganya, sementara yang lain melibatkan monyet liar dari hutan atau kebun yang masuk ke perkampungan yang diduga monyet peliharaan warga  warga sekitar. Perlu perhatian khusus dalam mengelola interaksi antara manusia dan satwa liar untuk mengurangi risiko gigitan dan konflik.

"Informasi yang saya terima dari warga  dan saya gali informasi dari beberapa pihak bahwa monyet yang yang kemarin menggigit warga itu dikarenakan pertama monyet yang dari hutan atau dari perkebunan ini masuk ke kampung setelah ada seorang warga yang memelihara monyet peliharaan,kemudian mengundang monyet-monyet yang ada di sekitar kawasan tersebut atau kawasan hutan ini masuk ke pemukiman warga," tuturnya.

Tuwuh mengaku pihaknya sudah mensosialisasikan  kepada warga agar tidak memelihara monyet karena dampak secara kesehatan juga itu kan sangat berbahaya karena mengandung rabies hepatitis dan lain sebagainya. Terus kami juga dapat saya sampaikan bahwa satwa tersebut atau monyet tersebut termasuk  satwa yang tidak dilindungi. Jadi masyarakat masih bisa memelihara, namun kami menyarankan bahwa alangkah lebih baiknya jangan, karena menyangkut kesehatan dan berbahaya 

Tuwuh menyatakan bahwa pihaknya telah mensosialisasikan kepada warga agar tidak memelihara monyet, mengingat dampak kesehatan yang berbahaya, termasuk risiko rabies, hepatitis, dan lainnya. Meskipun monyet tersebut termasuk satwa yang tidak dilindungi, disarankan kepada masyarakat untuk tidak memeliharanya demi keamanan dan kesehatan mereka.

Tuwuh menegaskan, BKSDA dapat mengambil langkah-langkah lebih tegas, termasuk penyitaan monyet-monyet peliharaan yang ada di kawasan Lebak, Banten, untuk melindungi keselamatan dan kesehatan masyarakat. Langkah ini bisa menjadi tindakan pencegahan serius terhadap potensi risiko yang lebih besar.

"lya. Jadi kami akan turun ke lapangan untuk mengevakuasi dan mengamankan monyet yang ada di warga tersebut," katanya tegas.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network