5 Bulan Tak Digaji, Dokter Spesialis Bedah di RSUD Malingping Mogok Kerja hingga Pasien Terlantar

Iskandar Nasution
Ilustrasi pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping tertunda di operasi karena dokter spesialis Mogok kerja 5 bulan tak dapat gaji. Foto ilustrasi/Istimewa

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Seorang dokter spesialis bedah berinisial AB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping, Lebak, Banten memilih mogok kerja. AB  ini terpaksa melakukan hal ini lantaran  tidak mendapatkan honor atau tunjangan selama lima bulan lebih.

Akibatnya,  puluhan pasien di rumah sakit plat merah tersebut akhirnya terlantar. Sang dokter mengaku bingung memikirkan biaya operasional dirinya yang kian hari terus menguras tabungannya karena harus memperjuangkan hak yang menurutnya sudah diambil pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sejak Mei lalu hingga saat ini dokter AB tidak bekerja seperti biasanya di RSUD tersebut. Dia mengaku saat ini sedang mengurus upah yang seharusnya menjadi miliknya di Kantor Inspektorat Provinsi Banten.

Sementara itu, untuk urusan honor pegawai di RSUD Malingping diatur oleh pihak Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten. Dampak tidak aktifnya sang dokter bedah di rumah sakit plat merah tersebut puluhan pasien harus berkali-kali gagal operasi karena dokter AB tidak masuk kerja yang saat ini dokter bedah di RSUD Malingping hanya memiliki satu orang dokter bedah saja.

Saat ditemui tim iNews, AB mengaku bukan tidak bekerja lagi di RSUD tersebut, tapi sedang memperjuangkan haknya untuk mendapatkan upah yang seharusnya ia dapatkan.

"Saya bukannya tidak bekerja lagi di RSUD Malingping,  namun  tengah memperjuangkan hak saya untuk mendapatkan upah yang seharusnya saya dapatkan," ucapnya Selasa (7/11/2023).

Sebagai seorang ASN  dirinya sejak  Mei  lalu terus bekerja seperti biasanya,  namun hingga saat ini dirinya tidak mendapatkan upah hingga akhirnya uang tabungan miliknya terkuras  untuk uang transportasi dari Kota Tangerang tempat tinggalnya menuju ke RSUD. Dirinya harus merogoh kocek ratusan ribu rupiah.

Sementara itu, Yudi  salah seorang kerabat keluarga pasien yang terdampak  mengaku resah dengan kondisi penyakit Bapak Amin  yang merupakan saudaranya.

"Seharusnya Pak Amin bisa dioperasi hari ini, namun karena tidak adanya dokter bedah membuat Bapak Amin harus menahan sakit di rumahnya. Jarak tempuh dari rumah ke rumah sakit yang cukup jauh membuat bapak dirawat seadanya di rumah," tuturnya.

Keluarga pasien memohon kepada pemerintah Provinsi Banten untuk membantu warga yang berada di pelosok dengan menghadirkan banyak dokter, bukan menguranginya. Saat ini banyak pasien tidak tertolong akibat ketidaktersediaan dokter bedah di RSUD Malingping.

Warga berharap RSUD di daerah bisa membantu kesembuhan warga dan tidak harus dirujuk ke Jakarta, mengingat jarak tempuh yang cukup jauh.

Sekedar informasi tambahan pasien Amin tersebut sebelumnya viral  dalam sebuah video amatir yang beredar di masyarakat terlihat sedang menandu orang yang sakit dengan menggunakan kain sarung menuju akses yang bisa dilalui kendaraan. Hal itu diduga jalan tidak bisa diakses oleh ambulans alias jalan rusak beberapa waktu lalu sekitar Juli 2023.

Warga yang berdomisili di Kampung Leuwi Jengkol, Desa Gununggede, Kecamatan Panggarangan, Lebak Banten ini diketahui menderita pembekakan perut diduga akibat saraf terjepit harus dioperasi di RS.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network