"Saat musim pancaroba terjadi potensi terjadinya cuaca ekstrem yang tentu dapat berdampak pada pelayanan kapal penyeberangan. Karenanya, kami terus mengingatkan kepada pengguna jasa agar tetap waspada, jaga kesehatan dan juga memastikan kendaraan yang digunakan laik jalan," katanya.
Lebih lanjut Shelvy mengatakan bahwa manajemen, tentunya juga memastikan langkah antisipatif yang mencakup koordinasi dengan stakeholder terkait seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), aparat kepolisian/TNI, dan otoritas pelabuhan sebelum kapal ferry melakukan pelayaran untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
"Kami juga memastikan kelengkapan alat-alat keselamatan sesuai dengan SOP pelayanan yang berhubungan dengan aspek keselamatan, diantaranya sekoci, inflatable liferaft (rakit penolong), APAR dan hidran, serta life jacket yang tersedia di kapal dan dalam kondisi baik, serta siap digunakan saat situasi darurat," jelas Shelvy.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait