HUT ke-23, Mengenang Perjuangan Masyarakat di Tanah Jawara dalam Sejarah Berdirinya Provinsi Banten

Epul Galih
Masjid Agung Banten di Provinsi Banten. Foto Wikipedia

Tak hanya sampai di situ, pergerakan terus berlanjut. Pada 1998 kembali oleh tokoh-tokoh Banten di antaranya adalah Uwes Qorny, Mochtar Mandala, KH. Embay Mulya Syarief, Soerjadi Soedirja, Hariri Hady dan lainnya terus mendesak pemerintah pusat agar segera mengesahkan pendirian Provinsi Banten.

Sehari usai Presiden Soeharto lengser pada tanggal 20 Mei 1998, ribuan masyarakat Banten yang dipimpin oleh KH. Embay Mulya Syarief dan sejumlah tokoh muda Banten mendatangi Senayan untuk menyatakan dukungan terhadap  B.J. Habibie. Habibie pun kemudian menggantikan Presiden Soeharto.

Saat melakukan kunjungan ke Banten pada 1998 lalu, Presiden Habibie kala itu berkunjung ke Pondok Pesantren Darul Iman Pandeglang yang dipimpin K.H. Aminuddin Ibrahim.

Pada kesempatan tersebut Gubernur Jawa Barat  H.R. Nuriana dan para Menteri ikut hadir yakni Mensesneg Akbar Tandjung, Menhankam/Pangab Jenderal TNI Wiranto, Menteri Agama Malik Fajar, Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Mengengah Adi Sasono. Sesuai dengan rancangan, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Iman K.H. Aminudin Ibrahim mengajukan usulan supaya  wilayah eks Keresidenan Banten ditingkatkan menjadi Provinsi Banten.  Presiden BJ. Habibie menyatakan tidak menolak terhadap usulan tersebut, namun usulan itu harus melalui mekanisme konstitusional. 

Editor : Iskandar Nasution

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network