CILEGON, iNewsPandeglang.id - Warga Kota Cilegon, Banten yang bertugas sebagai juru mudi dilaporkan hilang usai kapal tunda yang ditumpanginya tenggelam di perairan Kendawang, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pada Minggu, (12/2) akibat dihantam ombak. Karena tak kuasa peristiwa ini, Ibunda dari ABK kapal yang bernama Ardi Satrio itu tak kuasa menahan kesedihan lantaran belum diketahui keberadaan anaknya itu, Senin, (13/2/2023).
Dari rekaman video amatir yang beredar di media sosial, tampak tim SAR tengah mengevakuasi tujuh orang penumpang atau ABK Kapal tugboat Sinar Pawan 1 yang tenggelam usai dihantam gelombang.
Ketujuh ABK itu dinyatakan selamat sementara satu orang yang bertugas sebagai kapten kapal ditemukan mengapung dalam kondisi meninggal dunia. Selain itu, satu orang ABK yang juga juru mudi bernama Ardi Satrio warga Merak, Kota Cilegon, Banten saat ini belum diketahui keberadaannya.
Karena hal ini ibunda Ardi Satrio yakni Dian Zelfiana tak henti-hentinya menangis menanti kabar dari keberadaan anak ketiganya tersebut. Sejumlah tetangga, kerabat dekat hingga keluarga juga tampak berusaha menguatkan ibunda Ardi Satrio agar bersabar menghadapi ujian yang sedang menderanya.
Adil Paman korban mengatakan bahwa Ardi Satrio merupakan alumni sekolah pelayaran SMK Negeri 4 Cilegon dan baru bekerja pada kapal tunda itu sekitar 4 bulan yang lalu.
"Kami belum tahu persisnya, jadi ya sama-sama nunggu. iyah, mungkin sekitar empat bulanan kayaknya. dari temannya jam 10 malam. Kami meminta perusahaan pelayaran tempat Ardi bekerja untuk bertanggung jawab penuh terkait pencarian abk kapalnya itu," ujarnya.
Menurutnya, keluarganya sampai saat ini belum menerima informasi terkait peristiwa yang menimpa keponakannya tersebut.
Sementara itu, Sanuji Pentamarta, Wakil Wali Kota Cilegon mengatakan bahwa kapten kapal sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, tinggal satu orang saja yang belum ditemukan yaitu Ardi Satrio warga Merak yang menjadi juru mudi.
"Kita mohon doanya dari seluruh warga Cilegon, putra terbaik Cilegon dan ternyata ibunya adalah seorang kader di Kelurahan dan Ardi Satrio ini anak yang baik sering berjamaah di masjid," ucapnya.
Korban hingga saat ini masih belum ditemukan dan petugas masih berupaya mencari keberadaan korban. Saat ini anggota keluarga juga berangkat ke Jakarta tempat perusahaan Ardi bekerja untuk mencari kejelasan informasi keberadaan yang diduga menjadi korban kapal karam tersebut.
Selain itu, pihak keluarga juga tengah menunggu informasi lebih lanjut terkait insiden kapal karam itu.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait