Harus Tahu! Ratu Aisyah Satu-satunya Ratu Berdaulat di Banten Sebelum Runtuhnya Keraton Kaibon

Epul Galih
Kerajaan Banten memiliki Istana/ Keraton Kaibon bekas kediaman Ratu Banten Berdaulat Ratu Aisyah. Foto Istimewa

BANTENiNewsPandeglang.id - Kerajaan Banten memiliki istana atau Keraton Kaibon yang  berada di Jalan Serang-Banten Lama  pernah diperintah oleh Ratu Aisyah. Melansir wikipedia  nama Kaibon sendiri merupakan  (Kaibon = Keibuan), yang sengaja  dibangun untuk ibu Sultan Syafiudin , Ratu Aisyah saat itu berkedudukan sebagai sultan ke 21 mengingat putra mahkota Sultan Syafiudin masih sangat muda (masih berumur 5 tahun) untuk memegang kekuasan.

Runtuhnya Istana Kaibon sendiri menurut Ratu Nizma Salamah Oman, Cucu dari pada KH Tb Achmad Chotib (Residen Banten Ke 1) adalah pada  1832 dihancurkan oleh kolonial  Belanda. 

Kerajaan  Banten sejak zaman Sultan Ageng Tirtayasa terus  berjuang melawan kolonialisme yang datang ke Banten. Ketika  itu Belanda dan anteknya masih bercokol di tanah Banten. Mereka melakukan segala cara yang licik dan kejam guna memperlemah kesultanan dan  mencoba mengambil alih.

Akan tetapi, para Sultan yang juga keturunan para wali dan darah Nabi Muhamammad SAW. Tidak pernah ciut nyali dan pantang menyerah dalam melawan kolonial. Baginya, lebih baik melawan atau mati daripada hidup menjadi budak dan boneka penjajah, hidup mulia atau mati syahid.

"Penyerangan dilakukan karena Sultan Shafiuddin menolak permintaan Belanda untuk meneruskan pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan.Saat ini, puing reruntuhan Keraton Kaibon  menjadi saksi tentang kejayaan Kerajaan Banten Lama," katanya dalam keterangannya.

Posisi Istana Kaibon  tidak begitu  jauh dari  Keraton Surosowan hanya berjarak 500 meter sebelah tenggara. Istana Kaibon saat itu  jadi pusat pemerintahan. Ratu Asiyah tidak tinggal di istana utama kesultanan Banten  lantaran  Sultan Banten (ayah Shafiuddin) wafat saat Shafiuddin saat ditinggal ayahnya masih berusia lima bulan.

Jadi, Keraton Kaibon itu  sengaja dibangun untuk Ratu Asiyah pada 1815 untuk menghormati ibunda Shafiuddin, Ratu Asiyah yang saat itu menjadi wali Sultan meski ada wali dari laki-laki.

Ratu Asiyah  merupakan  seorang wanita yang cerdas dan kuat sehingga  bisa menjadi Ratu yang berdaulat dan memimpin tampuk kekuasaan  pemerintahan Kesultanan Banten. Satu-satunya Sultan Banten yang pernah dibantu oleh Ibu kandungnya saat memerintah, adalah Sultan Shafiuddin.

"Oleh karena itu, keturunan putra mahkota berikutnya diberi gelar Ratu Bagus. Sedangkan keturunan yang bukan garis lurus mempersingkat gelar dari Ratu Bagus menjadi Tubagus," ungkap Nizma.

Di selatan istana atau  Keraton Kaibon mengalir Sungai Cibanten.  Keraton Kaibon memiliki ruang utama yang menjadi kamar tidur Ratu Asiyah. Canggihnya, kamar ini dilengkapi dengan teknologi pendingin ruangan. Indikasinya terdapat lubang-lubang di dalam ruangan. Lubang-lubang ini dapat diisi air untuk memberikan efek sejuk pada seisi ruangan. Kamar tidur Sultan sendiri ada disebelah timur dekat sisi jalan raya.

Keraton Kaibon dibangun menghadap barat. Di bagian depan terdapat kanal yang menjadi sarana transportasi menuju Keraton Surosowan. Makam Ratu Asiyah ada di samping masjid Kasunyatan Kasemen Serang. Namun saat beliau memerintah Kesulthanan Banten masih berjaya walaupun tidak sejaya pada masanya. 

Meski kini Istana Kaibon telah hancur tetapi kenangan sang Ratu berdaulat pertama dan terakhir di Banten itu masih melekat dan terukir dalam puing-puing istana Kaibon. 

Ratu Aisyah juga telah berhasil mendidik putranya Sultan Shafiuddin, Sultan berdaulat terakhir Banten sebagai Sultan yang bermartabat dan berjuang melawan kolonialisme sampai akhir hayatnya. Walaupun hanya berupa reruntuhan dan pondasi-pondasi bangunan, tidak membuat pengunjung berhenti mengunjungi cagar budaya di Provinsi Banten ini. 

Keterangan Sumber : Ratu Nizma Salamah Oman Mantan Ketua dan Perintis Forum Taman Bacaan Masyarakat Kota Serang, 2009-2014, Founder WAG Komunitas Literasi IslamFounder WAG Dzuriyat Sultan Banten, Penulis Buku Biografi Perjuangan Tokoh Banten.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network