Seorang ASN Sumba Timur Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon Jambu

Dion. Umbu Ana Lodu
Marten Tunga Retang, seorang ASN di Kanatang Sumba Timur tewas pasca gantung diri. Diduga karena strees akibat sakit menahun dan hutang (Foto : Istimewa)

SUMBA TIMUR ,iNewsPandeglang.id – Marten Tunga Retang, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdomisili diKampung Pahambur Wai, RT 004 RW 002, Kelurahan Temu, Kecamatan Kanatang, Kabupten Sumba Timur, NTT, ditemukan tewas karena gantung diri di pohon jambu. Peristiwa nahas itu diketahui pertama kali oleh Day Ana Yi, isterinya, Sabtu (20/8/2022) pagi.

Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar WLS melalui Kasat Reskrim Iptu Salfredus Sutu, kepada iNewsSumba.id, Minggu (21/8/2022) menjelaskan berdasarkan olah TKP juga keterangan dari sejumlah saksi, korban sejak tahun 2021 sering sakit dan batuk berdahak yang mengeluarkan darah. Upayanya untuk berobat bersama isterinya tidak membuahkan hasil. Bahkan karena kuatir sakitnya menular ke orang terdekatnya, sejak bulan Februari lalu korban memilih tidak tidur bersama isterinya dalam satu kamar. Juga memilih tidak terlalu dekat dengan seorang anaknya yang masih berusia 2 tahun.

Marten yang harus menutup usianya pada angka 47 tahun karena gantung diri dengan seutas tali warna putih itu merupakan seorang ASN aktif pada Badan Penelitian dan Pengembangan Sumba Timur.

Adapun dua saksi  yang dimintai keterangannya, jelas Sutu yakni Day Ana Yi dan Izna Kalita Mburu. Iteri korban, sebut Sutu yang menemukan pertama kali suaminya telah tergantung di pohon jambu.

“Sekitar pukul 06.00 Wita, saksi bangun  untuk ambil ember mau menyiram tanaman sayur di kebun rumha mereka. Namun ketika saksi keluar dari pintu dapur saksi melihat suaminya dalam keadaan tergantung pada pohon jambu. Saksi Day kemudian berteriak minta tolong dan memanggil saksi lainnya yakni Izna yang merupakan salah satu anak korban. Kemudian teriakan keduanya spontan memicu kedatangan tetangga sekitar,” urai Sutu.

Keluarga sama sekali tak menduga akan diperhadapkan dengan peristiwa nahas itu. Pasalnya sebut Sutu, malam harinya isteri korban masih melihat suaminya serius menonton televisi. Beberapa hari terakhir diakui korbans ering mengeluh perihal motornya yang rusak padahal kendaraan itu merupakan tumpuannya mencari penghasilan tambahan sebagai ojek karena keuangan jeluarga mereka dalam kondisi prihatin pasca membiayai kuliah anak sulung mereka di Malang.

“Saksi juga menjelaskan tidak pernah ada masalah dengan tetangga. Namun kemungkinan kata saksi korban stress karena sakit juga terlilit hutan di dua Bank sehingga hanya menerima gaji sebesar 250 ribu saja perbulan dari total gaji semestinya karena telah langsung terpotong untuk hutang,” pungkas Sutu.

 

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network