Laut Dikeruk, Nelayan Menjerit! Proyek Reklamasi Pulomerak Disorot HNSI
CILEGON, iNewsPandeglang.id – Suara protes menggema dari pesisir Pulomerak, Kota Cilegon, Banten. Aktivitas reklamasi yang dilakukan di kawasan perairan setempat dinilai merugikan nelayan tradisional. Laut yang selama ini menjadi sumber penghidupan, kini berubah menjadi area proyek industri maritim.
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon menilai, proyek reklamasi yang dilakukan di area milik PT Wahana Karya Maritim (WKM) dan PT Merak Bangun Samudra (MBS) berpotensi mempersempit ruang tangkap ikan dan merusak ekosistem laut. Dampaknya, nelayan harus mencari ikan lebih jauh hingga ke wilayah lain.
“Kalau ruang tangkap makin kecil, otomatis hasil tangkapan berkurang. Nelayan harus melaut lebih jauh lagi. Pemerintah harus tegas menyikapi reklamasi di Cilegon, karena nelayan semakin terpinggirkan,” ujar Supriyadi, Ketua HNSI Kota Cilegon, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, proyek pengurukan laut ini dilakukan tanpa melibatkan masyarakat terdampak secara menyeluruh. Padahal, kata Supriyadi, keberadaan nelayan dan keberlanjutan lingkungan pesisir seharusnya menjadi prioritas utama sebelum pembangunan industri dilakukan.
“Pemerintah harus menyeimbangkan kepentingan industri dengan keberlanjutan ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir,” tegasnya.
Editor : Iskandar Nasution