Rising Lion Diluncurkan! Konflik Israel-Iran Memanas, Dunia Cemas Perang Besar Meletus

JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Ketegangan antara Israel dan Iran kini mencapai titik kritis. Konflik bersenjata yang semula berupa serangan terbatas kini berubah menjadi aksi militer besar-besaran, memicu kekhawatiran global akan pecahnya perang skala penuh di Timur Tengah.
Israel meluncurkan Operasi Rising Lion pada pertengahan Juni 2025, yang melibatkan serangan udara dan drone presisi ke lebih dari 100 titik penting di Iran, termasuk fasilitas nuklir di Natanz dan Fordow. Mossad bahkan disebut turun langsung melalui operasi darat untuk melumpuhkan sistem pertahanan udara Iran.
Sebagai respons keras, Iran membalas dengan Operation True Promise 3, menembakkan ratusan rudal balistik dan drone kamikaze ke kota-kota besar Israel seperti Tel Aviv, Haifa, dan Beersheba. Salah satu serangan menghantam Rumah Sakit Soroka, memicu kemarahan internasional karena menimbulkan banyak korban sipil.
Jumlah Korban Meningkat Tajam
Iran: 430 lebih tewas, termasuk komandan Quds Force dan ilmuwan nuklir ternama. Ribuan warga terluka, sementara sejumlah kota mengalami krisis air, listrik, dan jaringan internet.
Israel: Sedikitnya 24 korban jiwa, sebagian besar warga sipil. Lebih dari 80 orang terluka, dan sistem Iron Dome mulai kewalahan menghadapi gelombang serangan.
Dampak Luas: Dari Ekonomi Hingga Diplomasi
Keamanan Regional: Iran menunjukkan kekuatan rudal jarak jauh, sementara Israel masih mengandalkan dominasi udara.
Ekonomi Global: Harga minyak dunia melonjak hingga 9% sejak konflik pecah, memicu kekhawatiran krisis energi di negara-negara pengimpor seperti India dan Jepang.
Diplomasi Internasional: Qatar dan Turki terus mendorong dialog damai. Iran menyatakan bersedia berunding jika Israel menghentikan serangan terhadap area sipil.
Konflik Israel vs Iran kini bukan hanya soal dua negara, tapi telah menjadi ancaman serius bagi stabilitas global. Dunia menanti akankah ini menuju gencatan senjata atau pecahnya Perang Timur Tengah terbesar abad ini?
Editor : Iskandar Nasution