get app
inews
Aa Text
Read Next : Petani Sawit Ngamuk, Kursi Milik Perusahaan Dihancurkan Akibat Dugaan Timbangan Curang

Timbangan Sawit Diduga 'Ngaco', Ratusan Petani di Lebak Demo Pabrik PTPN IV

Senin, 19 Mei 2025 | 20:23 WIB
header img
Petani sawit saat menggelar aksi unjuk rasa di depan PTPN IV Kertajaya, Lebak, Banten. Mereka menuntut ganti rugi akibat dugaan kesalahan timbangan sawit. (Foto : Iskandar Nasution)

LEBAK, iNewsPandeglang.id -  Ratusan petani sawit dari Lebak dan Pandeglang, Banten, turun ke jalan melakukan aksi demo di depan pabrik kelapa sawit milik PTPN IV di Kecamatan Banjarsari, Lebak, Banten, Senin (19/5/2025). Aksi ini buntut dari dugaan kerugian yang dialami petani akibat timbangan sawit milik pabrik yang disebut error.

Menurut para petani, kesalahan timbangan ini membuat hasil panen mereka tidak sesuai jumlah aslinya, hingga diduga menyebabkan kerugian hingga miliaran rupiah selama dua tahun terakhir. Mereka menuntut agar pihak pabrik bertanggung jawab dan mengganti kerugian yang timbul.

“Kami sudah dijanjikan akan ada ganti rugi, tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Timbangan pabrik ini sudah bikin rugi kami sampai Rp3,6 miliar,” ujar Wawan, Ketua DPW Apkasindo Banten.

Namun, pihak PTPN IV membantah tudingan tersebut. Mereka menyebut sejauh ini belum ada laporan resmi dari petani terkait kerugian akibat timbangan. Mereka juga menegaskan bahwa timbangan sudah disegel dan diperiksa.

“Kami sudah laporkan kasus ini. Tudingan mereka tidak memiliki dasar hukum yang kuat,” jelas Ibnu Saputra Sutomo, Kasubag Sekretariat dan Hukum PTPN IV.

Aksi ini menjadi aksi kedua yang dilakukan petani dalam tahun ini. Mereka berharap ada titik temu antara kedua pihak agar kegiatan jual beli sawit kembali normal dan kehidupan petani tidak terganggu.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut