get app
inews
Aa Text
Read Next : Mudik Gratis Pemerintah Provinsi Banten 2025: Pendaftaran Dibuka, Kuota Terbatas!

Petani Sawit Teriak Kecurangan! PKS PTPN IV Diduga Manipulasi Timbangan, Rugi Rp3,6 Miliar

Minggu, 30 Maret 2025 | 14:54 WIB
header img
Petani sawit Banten saat mediasi dengan pihak PKS PTPN IV, menuntut kejelasan terkait dugaan manipulasi timbangan yang merugikan mereka hingga miliaran rupiah. (Foto : Ist/Iskandar Nasution)

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Petani sawit di Lebak,  Banten menuding Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN IV Kertajaya melakukan manipulasi timbangan, menyebabkan kerugian hingga Rp3,6 miliar dalam enam bulan terakhir. Mereka menemukan selisih berat sekitar 4% antara timbangan petani dan timbangan PKS, yang diduga merugikan sekitar 1.470 ton sawit. 

Ketua DPW APKASINDO Banten, Haji Wawan, menegaskan pihaknya akan melaporkan dugaan manipulasi ini ke Polda Banten. Ia menuntut ganti rugi dalam bentuk uang, tandan buah segar (TBS), atau crude palm oil (CPO). Menurutnya, dalam enam bulan terakhir, petani telah kehilangan sekitar 1.470 ton sawit akibat perbedaan timbangan tersebut.

"Kami menuntut keadilan. Jika benar ada selisih, petani harus mendapat kompensasi yang adil," tegasnya.

Ia juga menilai kasus ini bukan sekadar kesalahan teknis, melainkan ada indikasi kesengajaan yang merugikan petani. "Masyarakat yang mencuri satu tandan sawit bisa dipidanakan, tapi kalau PKS yang curang dalam jumlah besar, malah dibiarkan? Ini tidak adil!" ujarnya.


Petani sawit Banten memprotes dugaan manipulasi timbangan di PKS PTPN IV Kertajaya Lebak, Banten. Mereka menuntut keadilan atas selisih berat sawit yang merugikan miliaran rupiah. (Foto : IST/Iskandar Nasution)

Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, para petani sawit yang tergabung dalam APKASINDO Banten mengancam akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran dan membawa kasus ini ke ranah hukum dengan melaporkannya ke Polda Banten. Mereka menegaskan bahwa dugaan manipulasi timbangan telah merugikan petani hingga miliaran rupiah, sehingga harus ada pertanggungjawaban dari pihak PKS. 

"Kami tidak akan tinggal diam. Jika tidak ada solusi yang adil, kami siap turun ke jalan dan menempuh jalur hukum," tegas Haji Wawan.

Menanggapi tuduhan ini, Manajer PKS PT PTPN IV, Ukhri Hatmoko, membantah adanya manipulasi timbangan. Menurutnya, timbangan sudah dikalibrasi terakhir pada September, dan pihaknya hanya mengoperasikan alat yang ada.

"Kami tidak tahu soal selisih itu. Kalibrasi terakhir sudah dilakukan, dan kami tidak bisa memastikan apakah timbangan petani juga telah dikalibrasi dengan standar yang sama," jelas Ukhri saat dikonfirmasi, Minggu (30/3/2025).

"Kalau memang ada selisih timbangan sejak lama, kenapa baru sekarang dipermasalahkan? Seharusnya jika merasa dirugikan, petani bisa langsung melaporkan sejak awal, bukan menunggu hingga angka kerugian membesar. Kami selalu terbuka untuk diskusi dan penyelesaian yang sesuai prosedur," sambungnya.

Terkait tuntutan ganti rugi, Ukhri menyebut pihaknya telah meneruskan masalah ini ke kantor pusat. "Kami di manajemen unit tidak memiliki kewenangan memutuskan pembayaran ganti rugi. Semua keputusan ada di pusat," tambahnya.

Ia juga menyoroti bahwa pembayaran ganti rugi bisa dianggap sebagai pengakuan atas tuduhan kecurangan, sehingga mereka masih menunggu instruksi lebih lanjut dari manajemen pusat. "Kami sudah berkoordinasi, tetapi ini tanggal merah, jadi perlu waktu untuk mendapatkan tanggapan dari pusat," ungkapnya.

Petani yang tergabung dalam APKASINDO Banten bersikeras meminta kejelasan. Mereka menuntut audit independen terhadap timbangan dan solusi konkret dari pihak perusahaan untuk membayar ganti rugi sebesar Rp3,6 miliar.

"Kami hanya ingin keadilan. Jika ada selisih, harus ada kompensasi yang adil bagi petani," pungkas Haji Wawan.

Hingga saat ini, belum ada keputusan final dari PTPN IV, sementara para petani terus mendesak agar hak mereka diperjuangkan.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut