get app
inews
Aa Text
Read Next : Apa Itu Qunutan? Tradisi Makan Ketupat yang Tak Lekang oleh Zaman Saat Ramadan

Serunya Tradisi Qunutan! Warga Pandeglang Kompak Bikin Ketupat untuk Berkah Ramadann

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:03 WIB
header img
Warga Kampung Mogana, Pandeglang, sibuk membuat ketupat dalam tradisi Qunutan. Momen kebersamaan ini jadi simbol syukur dan harapan berkah Ramadan. (Foto : Iskandar Nasution)

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id  Memasuki hari ke-15 bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, warga Kampung Mogana, Desa Mogana, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, meriahkan tradisi Qunutan dengan membuat ketupat dan leupeut bersama. Tradisi turun-temurun ini menjadi momen kebersamaan sekaligus ungkapan syukur, dengan harapan mendapat berkah dalam menjalankan ibadah puasa.

Sejak pagi, warga tampak sibuk mempersiapkan berbagai bahan untuk membuat ketupat dan leupeut. Prosesnya dimulai dengan menganyam daun kelapa muda menjadi bungkus ketupat, lalu diisi dengan beras sebelum akhirnya direbus selama tiga hingga empat jam di atas tungku api besar. Aroma khas dari ketupat dan leupeut yang matang menambah kehangatan suasana tradisi ini.


Warga Kampung Mogana, Pandeglang tengah menganyam daun kelapa muda untuk ketupat, siap diisi beras sebelum direbus dalam tradisi Qunutan Ramadan. (Foto : Iskandar Nasution)

Salah seorang warga, Iip Supriati, mengungkapkan bahwa meskipun proses pembuatannya memakan waktu lama, masyarakat tetap semangat melestarikan tradisi ini. "Setiap tahun, kami selalu membuat ketupat dan leupeut saat Qunutan. Ini sudah menjadi kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi," ujarnya, Sabtu (15/3/2025).

Ketupat dan leupeut yang telah matang kemudian dibawa ke masjid untuk didoakan bersama setelah salat tarawih. Setelah itu, makanan ini dibagikan kepada warga sebagai bentuk kebersamaan dan rasa syukur.

Tradisi Qunutan diharapkan bisa terus dilestarikan karena selain memiliki nilai budaya, juga mempererat silaturahmi antarwarga. Dengan menjaga tradisi ini, masyarakat percaya bahwa keberkahan akan selalu menyertai mereka dalam menjalankan ibadah Ramadan.

Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa dalam setiap momen Qunutan. Tradisi ini menjadi bukti bahwa budaya lokal tetap hidup dan berkembang di tengah modernisasi, membawa nilai-nilai kebaikan yang terus diwariskan kepada generasi berikutnya.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut