Program Sekolah Gratis di Banten: Harapan Besar, Tapi Apa Saja Tantangannya?

SERANG, iNewsPandeglang.id – Program sekolah gratis yang digagas Gubernur Banten, Andra Soni, membawa angin segar bagi banyak keluarga. Kebijakan ini mencakup pembebasan biaya pendidikan untuk SMA, SMK, SKh, dan Madrasah Aliyah (MA) swasta, yang diharapkan mampu meringankan beban ekonomi masyarakat.
Namun, di balik optimisme masyarakat, terdapat pertanyaan tentang bagaimana pelaksanaan program ini di lapangan. Tidak hanya soal aksesibilitas, tetapi juga kesiapan fasilitas dan tenaga pengajar di sekolah-sekolah yang tersebar di berbagai wilayah Banten.
Apakah program ini benar-benar mampu memberikan manfaat maksimal? Dan tantangan apa saja yang harus dihadapi untuk mewujudkan pendidikan gratis berkualitas?
Tantangan di Lapangan
1. Kesiapan Tenaga Pengajar
Peningkatan jumlah siswa akibat sekolah gratis tentu membutuhkan tenaga pengajar yang memadai. Namun, sejumlah guru menyampaikan kekhawatiran terkait rasio guru dan siswa yang mungkin tidak seimbang.
2. Kondisi Infrastruktur Sekolah
Banyak sekolah di Banten, terutama di daerah pelosok, masih memiliki sarana dan prasarana yang terbatas. Mulai dari ruang kelas yang kurang layak hingga fasilitas belajar yang minim. Pemerintah Provinsi Banten pun diminta untuk mempercepat perbaikan infrastruktur agar seluruh siswa bisa menikmati pendidikan yang nyaman dan berkualitas.
3. Manajemen Anggaran
Implementasi sekolah gratis tentu memerlukan anggaran yang besar. Pengelolaan dana secara transparan dan tepat sasaran menjadi kunci utama agar program ini tidak hanya berjalan di awal saja, tetapi juga berkelanjutan.
Gubernur Andra Soni menegaskan komitmennya untuk menghadapi tantangan tersebut. Selain meluncurkan program sekolah gratis, ia juga memastikan kesiapan infrastruktur melalui program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra) yang mendukung akses ke fasilitas pendidikan. "Jangan sampai ada siswa yang kesulitan berangkat sekolah karena akses jalan yang buruk," tegasnya, Minggu (2/3/2025).
Editor : Iskandar Nasution