get app
inews
Aa Text
Read Next : Resmi! Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2025, Lebaran Kapan? Cek Jadwalnya di Sini

Mafia Perdagangan Manusia di Eropa Terungkap: Korban Dijebak dan Dipaksa Jadi 'Pabrik Sel Telur'

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:40 WIB
header img
Ilustrasi laboratorium gelap, ruangan tempat para korban disuntik hormon dan diambil sel telurnya secara paksa dalam kasus perdagangan manusia di Georgia, Eropa Timur. ( Foto Dok/Istimewa)

Lebih parahnya, banyak dari mereka tidak menerima bayaran sama sekali. Mereka yang ingin keluar harus membayar "tebusan" agar bisa bebas.

Menurut keterangan korban, para wanita ini disuntik hormon untuk merangsang produksi sel telur. Setelah itu, mereka dibius dan sel telurnya diambil.

Sel telur tersebut kemudian dijual di pasar gelap dan diduga digunakan untuk program fertilisasi in-vitro (IVF) di berbagai negara.

Hingga kini, belum diketahui berapa banyak korban yang masih disekap di jaringan "peternakan manusia" ini.

Kasus ini menambah panjang daftar kejahatan perdagangan manusia, yang terus meningkat setiap tahun.

Menurut data Yayasan Pavena, sepanjang 2024 saja, sekitar 257 perempuan Thailand menjadi korban perdagangan manusia. Dari jumlah itu, 204 orang dibawa ke luar negeri, sementara 53 orang lainnya ditemukan di dalam negeri.

Sementara itu, menurut laporan Disrupt Human Trafficking, setiap tahun ada 25 juta orang yang menjadi korban perdagangan manusia di seluruh dunia. Kejahatan ini menghasilkan keuntungan sekitar 150 miliar USD per tahun.

Di Indonesia, pemerintah mencatat 1.061 kasus perdagangan manusia pada 2023, terdiri dari:

370 kasus perdagangan seks

603 kasus perdagangan tenaga kerja

88 kasus lainnya

Angka ini meningkat drastis dibandingkan 133 kasus pada 2022.

Terungkapnya jaringan mafia perdagangan manusia di Georgia ini membuktikan bahwa praktik keji ini masih marak terjadi. Banyak korban tertipu dengan iming-iming pekerjaan dan gaji tinggi, tetapi justru dijadikan objek eksploitasi.

Kasus ini kini dalam penyelidikan Interpol dan pihak berwenang. Polisi terus memburu dalang di balik bisnis keji ini, sementara dunia menanti langkah tegas untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan ini.

Artikel ini telah tayang di sini

 

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut