“Karena ultimatum yang tidak digubris, kami tidak lagi mengakui Pak Jaro sebagai Kades. Kami menolak segala bentuk kepemimpinannya,” tegas mereka dalam pernyataan resmi.
Warga juga menyampaikan bahwa keputusan ini diambil setelah musyawarah yang melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan perwakilan RT dan RW di desa tersebut.
Masyarakat Desa Kerta menegaskan bahwa tuntutan mereka bukan bagian dari agenda politik, tetapi murni untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama. Mereka berharap agar pihak berwenang segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah ini dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.
Warga juga menyebutkan bahwa selain masalah kepemimpinan, banyak masalah lain yang belum diselesaikan oleh pemerintah desa. “Kami merasa banyak masalah yang dibiarkan begitu saja, membuat masyarakat tidak puas. Kami harap pemerintah dapat segera turun tangan untuk menyelesaikan ini,” harap Dadang.
Editor : Iskandar Nasution