Banjir Rob Melanda Pandeglang: Pengendara Motor Terjebak, Perahu Nelayan Hancur!

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Banjir rob yang terjadi di pesisir Pandeglang, Banten, semakin meresahkan warga. Banjir yang disebabkan oleh air pasang laut ini menggenangi sejumlah kawasan, termasuk Kampung Karangsari, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan. Air mencapai ketinggian 50 cm, cukup untuk membuat pengendara sepeda motor terjebak dan mesin kendaraan mati ketika melintas.

Banjir rob yang melanda mengakibatkan motor mogok, membuat pengendara terjebak di tengah genangan air yang tinggi di Pandeglang. Foto Iskandar Nasution

Banjir rob ini bukan kejadian baru. Setiap tahun, fenomena ini datang dan mengganggu aktivitas warga. Namun, kali ini dampaknya semakin parah karena cuaca buruk yang menyertai, seperti angin kencang dan hujan deras. Akibatnya, beberapa warung di lokasi kuliner Teluk Batako rusak dan tenda-tenda yang biasanya digunakan nelayan juga hancur.

Baca Juga

Banjir Rob Setinggi 50 Cm Terjang Pesisir Pandeglang, Warga Terpaksa Mengungsi!

"Sudah sepekan banjir rob terjadi. Kami harap ada tindakan dari pemerintah untuk membuat tanggul yang lebih tinggi agar air tidak masuk ke desa kami lagi," ujar salah seorang warga setempat, Intan Nuraini, Minggu (15/12/2024).

Banyak warga yang mengeluhkan kondisi ini, terutama karena banjir rob merendam permukiman mereka dan membuat aktivitas ekonomi terganggu. Selain itu, Agus, seorang pengunjung kuliner yang datang ke Teluk Batako, mengungkapkan kekesalannya. 

"Saya sudah lama tidak kesini, tapi pas datang, kondisinya sudah kacau. Banyak warung yang rusak dan tidak bisa buka," ujarnya.

Para nelayan pun merasa terdampak. Angin kencang yang datang bersamaan dengan banjir rob merusak sejumlah perahu yang mereka gunakan untuk mencari ikan. Dengan cuaca yang tidak menentu dan gelombang laut yang tinggi, kegiatan mereka terganggu, dan mereka khawatir hal ini akan berlanjut.

Warga berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan preventif, seperti membangun tanggul yang lebih tinggi, untuk mencegah banjir rob datang kembali. Mereka juga berharap cuaca buruk yang menyertai banjir rob bisa segera mereda, sehingga kehidupan mereka bisa kembali normal.

Editor : Iskandar Nasution