get app
inews
Aa Text
Read Next : Meski Bau, Sering Kentut Bagus untuk Kesehatan? Simak 5 Faktanya di Sini

Kenapa Orang yang Sudah Makan Jengkol Kentutnya Suka Bau, Cek Alasannya Disini!

Kamis, 07 November 2024 | 19:55 WIB
header img
Kenapa Orang yang Sudah Makan Jengkol Kentutnya Suka Bau, Cek Alasannya Disini! (Dok Istimewa)

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Kamu tau engga sih alasan kenapa kentut orang yang sudah memakan jengkol suka bau? jika penasaran baca artikel ini hingga selesai. 

Jengkol merupakan salah satu makanan yang banyak disukai dan tidak disukai oleh masyarakat khususnya Indonesia. 

Makanan satu ini memang menimbulkan bau yang tidak sedap, tapi jika cara pengolahannya benar, maka makanan itu ada terasa lebih nikmat dan lejat. 

Namun apakah kamu tau penyebab kenapa orang yang sudah memakan jengkol kentutnya suka bau? Pensaran, mari kita cari tahu alasannya. 

Kentut yang bau setelah makan jengkol disebabkan oleh senyawa-senyawa kimia tertentu yang terkandung dalam jengkol. Beberapa faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah:

Kandungan Asam Dimetil Sulfida (DMS): Jengkol mengandung senyawa belerang, terutama asam dimetil sulfida (DMS), yang memiliki bau khas yang kuat dan tidak sedap. Ketika jengkol dicerna, senyawa ini terlepas dan diserap ke dalam aliran darah, kemudian dikeluarkan melalui paru-paru dan saluran pencernaan, termasuk saat kentut.

Senyawa-senyawa sulfur: Selain DMS, jengkol juga mengandung senyawa belerang lain yang dapat berkontribusi pada bau kentut, seperti metilmerkaptan dan hidrogen sulfida. Senyawa-senyawa sulfur ini cenderung berbau busuk, mirip dengan bau telur busuk atau bau sampah.

Proses pencernaan: Setelah jengkol dicerna, bagian dari senyawa kimia dalam jengkol yang tidak dapat dicerna oleh tubuh akan masuk ke usus besar. Di sana, bakteri dalam usus besar akan memfermentasi senyawa tersebut, menghasilkan gas yang kemudian keluar melalui anus sebagai kentut. Proses ini memperburuk bau karena bakteri usus juga menghasilkan gas-gas berbau busuk.

Kandungan protein dan serat: Jengkol juga mengandung protein dan serat yang cukup tinggi. Makanan yang tinggi protein dapat meningkatkan produksi gas yang berbau tidak sedap, terutama jika pencernaannya tidak sempurna dan mengalami fermentasi lebih lanjut di usus besar.

Jadi, bau kentut setelah makan jengkol berasal dari kombinasi senyawa sulfur dan proses pencernaan yang menghasilkan gas-gas dengan bau khas. Efek ini bisa berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain, tergantung pada seberapa sensitif sistem pencernaan mereka terhadap makanan tersebut. 

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut