get app
inews
Aa Text
Read Next : Jalan Penghubung Desa di Pandeglang Lumpuh Total Akibat Luapan Sungai Cilemer

Emak Emak Pandeglang Tetap Eksis Produksi Anyaman Bambu, Meski Diterpa Produk Modern, ini Alasannya

Minggu, 27 Oktober 2024 | 08:53 WIB
header img
Para pengrajin anyaman bambu di Desa Saninten, Pandeglang, terus melestarikan warisan budaya dengan menghasilkan kerajinan tradisional meski di tengah persaingan produk modern. Foto Iskandar Nasution

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id Kerajinan anyaman bambu di Kabupaten Pandeglang, Banten, telah menjadi warisan turun-temurun yang dijaga dengan baik oleh masyarakat, khususnya para emak-emak. Selama puluhan tahun, keahlian ini diwariskan dari nenek moyang sebagai bagian dari budaya lokal. 

Para pengrajin bilah bambu ini tetap bersemangat memproduksi perabotan rumah tangga, meskipun persaingan dengan produk modern dari bahan plastik, stainless, dan lainnya semakin ketat.

Pada kunjungan terbaru ke Kampung Pakuhaji Girang, Desa Saninten, Kecamatan Kaduhejo, kami menemukan bahwa kerajinan anyaman bambu tidak hanya tetap eksis, tetapi juga menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar warga setempat. Di tengah suara gemerisik bambu yang mereka anyam, terlihat betapa penuh ketelitian dan keuletan para emak-emak ini dalam menciptakan berbagai produk seperti kipas, kukusan, tampah, dan nyiru.

"Harga produk anyaman bervariasi, mulai dari Rp3.000 hingga Rp30.000, tergantung ukuran dan jenisnya," ungkap Hesti salah satu pengrajin.


Keindahan dan keunikan barang anyaman bambu buatan emak-emak Pandeglang, tetap bertahan di tengah produk modern. Foto Iskandar Nasution

Hesti menceritakan bahwa keahlian menganyam ini sudah diwariskan oleh orang tuanya sejak kecil. “Dari kecil, saya sudah diajarkan oleh orang tua. Sampai sekarang, saya masih menekuni pekerjaan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya sambil tersenyum.

Hesti menambahkan bahwa meskipun kemajuan ekonomi dan teknologi terus berkembang, kerajinan anyaman bambu tradisional tetap diminati banyak orang. “Alhamdulillah, meskipun banyak produk modern, anyaman bambu ini masih banyak yang mencari. Kami tidak pernah sepi pembeli, baik dari daerah sekitar maupun luar daerah,” ungkapnya dengan penuh syukur.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut