get app
inews
Aa Text
Read Next : Sekolah dan Wali Murid SMA Negeri 11 Pandeglang Sepakati Tidak Ada Pungutan Wajib Infaq

Miris! 3 Siswa SD Keluarga Miskin di Pandeglang Dipulangkan Paksa, Tak Bisa Bayar SPP Rp42 Juta

Jum'at, 25 Oktober 2024 | 12:20 WIB
header img
Ilustrasi tiga siswa berprestasi keluarga miskin di Pandeglang, Banten ini dipulangkan paksa dari sekolah akibat masalah ekonomi. Kejadian ini menyentuh hati dan memicu perhatian tentang hak pendidikan bagi anak-anak. Foto iNews/Iskandar Nasution

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id Kejadian memilukan terjadi di Pandeglang, Banten, ketika tiga siswa SD dari keluarga miskin terpaksa dipulangkan oleh pihak sekolah karena orang tua mereka tidak mampu membayar tunggakan SPP yang mencapai Rp42 juta. Insiden ini menggugah rasa empati, terutama karena ketiga siswa, Faeza (11), Farraz (10), dan Fathan (7), dikenal sebagai anak-anak berprestasi yang menunjukkan semangat tinggi dalam belajar. Keputusan untuk memulangkan mereka, yang diambil saat jam pelajaran masih berlangsung, membuat kecewa, sakit hati dan duka mendalam.

Ketiga siswa tersebut, yang tinggal di Menes, Pandeglang, kembali ke rumah dengan wajah lesu dan hati yang hancur setelah dijemput oleh mobil sekolah. Tanpa melakukan kesalahan, mereka dipaksa meninggalkan sekolah hanya karena kondisi ekonomi keluarga yang sangat memprihatinkan.

Ironisnya, pihak sekolah yang seharusnya menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, justru tidak memberikan kesempatan kepada mereka, meskipun prestasi akademis mereka telah diakui dengan banyak sertifikat penghargaan.

Faeza, yang kini duduk di kelas 6 SD, mengungkapkan kebingungan dan ketakutannya. “Kepala yayasan memarahi saya di depan teman-teman dan meminta saya untuk tidak belajar di sini karena tunggakan SPP yang sudah terlalu banyak,” ujarnya dengan suara kecil, menundukkan kepala saat ditemui pada Kamis (24/10/2024).

Rasa malu dan tertekan menghimpit dirinya, seiring dengan ketidakpastian masa depan yang kini membayangi.

Ibunda Faeza, Defi Fitriani, tak kuasa menahan air mata ketika menceritakan nasib anak-anaknya. “Mereka adalah anak-anak berprestasi, terbukti dari banyaknya sertifikat penghargaan yang telah mereka terima. Namun kini, pendidikan mereka terancam terhenti hanya karena kami tidak mampu membayar uang sekolah,” suaranya bergetar penuh kepedihan.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut