CILEGON, iNewsPandeglang.id – Kasus dugaan pelecehan seksual di Cilegon semakin memanas setelah seorang ibu rumah tangga berinisial ES melaporkan lurah berinisial FT ke Polres Cilegon. ES mengaku menjadi korban tindakan tak pantas yang dilakukan FT saat hendak melaporkan kegiatan di kantornya. Pihak kepolisian kini sedang menyelidiki kasus ini.
Pengacara lurah, Agus Surahmat SH, membantah keras tuduhan tersebut. Agus menjelaskan bahwa ES menangis histeris saat berdialog mengenai masalah pribadi dan dukungan politik yang melibatkan FT. Insiden tarik-menarik di pintu, yang menyebabkan luka di tangan ES, terjadi ketika ES mencoba meninggalkan ruangan.
ES Korban Dugaan Pelecehan Seksual. Foto Iskandar Nasution
"Kejadian sebenarnya tidak seperti yang dilaporkan. ES menangis histeris terkait masalah pribadi dan dukungan politik. Tarik-menarik di pintu terjadi saat dia mencoba meninggalkan ruangan. Kami siap melaporkan balik jika tuduhan ini tidak terbukti," ujarnya baru-baru ini.
Sementara itu, pengacara korban, Yulia Aesha SH, menegaskan bahwa ES sempat mengalami trauma dan takut melaporkan kejadian tersebut. Namun, dengan bantuan hukum, ES akhirnya melaporkan dugaan pelecehan ke polisi.
"Klien kami mengalami trauma dan takut melaporkan kejadian ini. Dengan pendampingan hukum, kami memastikan dugaan pelecehan ini diusut tuntas untuk memberikan keadilan bagi ES," kata Yulia.
Kasus ini kini ditangani oleh pihak kepolisian, dan FT diperkirakan akan segera dipanggil untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Editor : Iskandar Nasution