LEBAK, iNewsPandeglang.id - Idia Darmawati, seorang siswi berprestasi berusia 16 tahun, harus menelan pil pahit putus sekolah akibat kemiskinan. Warga Kampung Turus, Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur, Lebak, Banten ini terpaksa meninggalkan bangku sekolah demi membantu orang tuanya bekerja di sawah milik tetangga.
Idia tinggal di rumah sederhana berdinding anyaman bambu bersama empat adiknya. Setiap pagi, Idia sibuk dengan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, memasak, dan mencuci pakaian adik-adiknya. Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, ia berangkat bekerja sebagai buruh tani di sawah bersama ayahnya, sementara ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Idia Darmawati putus sekolah akibat keterbatasan ekonomi, ia bekerja sebagai buruh tani di sawah bersama ayahnya. Foto Iskandar Nasution
Kondisi ekonomi yang sulit membuat Idia harus mengubur impian melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Padahal, saat duduk di bangku SMP, Idia sering menjadi juara kelas. Keinginannya untuk kembali bersekolah sangat besar, namun keterbatasan ekonomi membuatnya hanya bisa pasrah dan memilih bekerja untuk membantu keluarganya.
"Ingin sekali kembali bersekolah, namun terbentur kondisi ekonomi keluarga," ujarnya saat ditemui di lokasi belum lama ini.
Darto, ayah Idia, bekerja sebagai buruh tani di sawah milik orang lain dan bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. "Jika hasil tani memuaskan, saya mendapatkan upah, tetapi jika tidak, ya tidak mendapatkan upah sama sekali," kata Darto.
Editor : Iskandar Nasution