Ini Tampang Pemuda di Sukabumi Bunuh Ibu Kandung Pakai Garpu Tanah

SUKABUMI, iNewsPandeglang.id - Pria berinisial R atau dikenal dengan panggilan Si Herang, warga Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga membunuh ibu kandungnya dengan menggunakan garpu tanah. Usai membunuh ibunya, pelaku merenung semalaman di depan rumahnya.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (13/5/2024) sekitar pukul 17.00 WIB. Keesokan subuh, Si Herang dengan berlepotan darah mendatangi tetangganya dan mengaku telah membunuh ibunya. 

Baca Juga

Ibu di Sukabumi Ditemukan Bersimbah Darah, Diduga Dibunuh Anak Korban

Deris  tokoh masyarakat setempat mengungkapkan terkait kasus pembunuhan yang terjadi pagi ini sekitar pukul 04.00 WIB. Pembunuhan itu dilakukan oleh pelaku yang diyakini telah merencanakannya sejak kemarin pukul 17.00 WIB. Menariknya, pelaku diketahui menghabiskan semalaman dengan melamun di depan rumahnya.

Deris menjelaskan, pada waktu subuh, Si Herang tiba-tiba memberikan uang kepada salah satu tetangganya dan mengaku baru saja membunuh ibunya "Tadi Subuh tiba-tiba dia memberikan uang ke tetangganya. Ditanya kenapa berlepotan darah, dia menjawab baru bunuh ibu, dia minta tolong untuk dibunuh," ucapnya sebagaimana dikutip dari iNews.id.

Peristiwa tragis pembunuhan ibu oleh Si Herang dengan menggunakan garpu sebagai senjata penggali tanah, telah mengejutkan warga sekitar. Dugaan bahwa motif kejahatan ini terkait dengan keinginan Si Herang untuk memiliki sepeda motor semakin menguat. 

Baca Juga

9 Tips Menjadi Perempuan Cerdas, Produktif dan Kreatif di Era Digital

Warga segera melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang, dan petugas dari Koramil dan Polsek setempat telah tiba di lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

Kapolsek Kalibunder, Iptu Taufick Hadian, memastikan bahwa penyelidikan sedang berlangsung dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kejadian ini telah menjadi sorotan media sosial setelah video perempuan korban tergeletak dengan luka parah di leher dan wajah beredar luas. Sekarang, pihak berwenang sedang berusaha mengungkap motif dan kronologi kejadian sebenarnya dari peristiwa tragis ini.

Editor : Iskandar Nasution