DUBAI, iNewsPandeglang.id - Banjir besar yang melanda Dubai, hingga mengubah padang pasir menjadi lautan, disebabkan oleh cuaca ekstrem yang jarang terjadi. Banjir tersebut merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah Uni Emirat Arab sejak tahun 1949. Fenomena ini menyebabkan gangguan besar di Dubai, termasuk pada infrastruktur seperti bandara yang menjadi salah satu yang paling sibuk di dunia.
Peristiwa bersejarah yang terjadi pada Selasa hingga Rabu, yang disebutkan oleh Kantor Berita WAM, mengacu pada hujan lebat yang melanda Dubai dan wilayah Uni Emirat Arab lainnya. Banjir besar tersebut memang merupakan salah satu yang terbesar yang tercatat sejak dimulainya pengumpulan data cuaca pada tahun 1949.
Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan cuaca yang tidak biasa dan ekstrem di berbagai belahan dunia, bahkan di daerah yang biasanya cenderung kering seperti Dubai. Nah, apakah peristiwa banjir besar yang melanda Dubai ini pertanda kiamat?
Perbedaan pendapat terkait urutan terjadinya tanda-tanda kiamat memang sering terjadi di kalangan para ulama. Imam Al-Qurtubi, sebagaimana dilansir dari NU Online, menyatakan bahwa tanda-tanda kiamat besar yang disebutkan dalam hadits-hadits tidak selalu harus terjadi secara berurutan.
Beberapa ulama memiliki pandangan yang berbeda tentang tanda-tanda kiamat, termasuk urutan terjadinya. Sebagian mengutip hadits yang menyebutkan sepuluh tanda-tanda kiamat, seperti munculnya kabut, Dajjal, Dabbah, matahari terbit dari barat, Ya'juj dan Ma'juj, turunnya Isa bin Maryam, tiga gerhana, dan munculnya api dari Yaman.
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Sahihnya merupakan sumber penting dalam studi tentang tanda-tanda kiamat dalam Islam. Hadits tersebut memberikan pandangan tentang peristiwa-peristiwa besar yang akan terjadi menjelang hari kiamat. Berikut hadits tersebut.
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Artinya, “Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’
Ada perbedaan pendapat di antara para ulama tentang urutan tanda-tanda kiamat yang disebutkan dalam hadits. Beberapa hadits menyebutkan tanda-tanda secara berurutan, sementara yang lain tidak memberikan urutan yang spesifik.
Ada 10 tanda kiamat yang disebutkan dalam hadits ini:
1. Munculnya kabut (dukhan)
2. Munculnya Dajjal
3. Munculnya Dabbah
4. Terbitnya matahari dari barat.
5. Kelima, Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
6. Keenam, Munculnya Isa bin Maryam;
7. Ketujuh, Adanya tiga gerhana, di timur;
8. Kedelapan, gerhana di barat;
9. Kesembilan, gerhana di jazirah Arab.
10. Adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat berkumpul.
Bahwa dalam Islam, pengetahuan tentang kapan terjadinya kiamat adalah di sisi Allah SWT semata. Tanda-tanda yang disebutkan dalam hadits-hadits hanya merupakan prediksi dari Rasulullah SAW, dan urutannya pun masih diperdebatkan.
Meskipun ada kejadian di masa sekarang yang sesuai dengan tanda-tanda kiamat yang disebutkan dalam hadits, itu belum tentu menjadi tanda pasti dari kiamat. Rasulullah SAW sendiri tidak mengetahui kapan tanda-tanda tersebut akan terjadi, dan bisa saja kejadian yang sama akan terulang di masa mendatang. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, penting bagi kita untuk tetap menjalankan kewajiban agama, memperbaiki diri, dan selalu siap menghadapi hari akhir.
Hal ini sesuai dengan yang telah disebutkan oleh Al-Quran Surat Al-A'raf ayat 187 ketika Rasul SAW ditanya kapan terjadinya kiamat.
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ
Artinya, “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sungguh pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.’”
Dalam konteks ini, peristiwa banjir besar di Dubai, meskipun memenuhi salah satu dari tanda-tanda kiamat yang disebutkan, belum tentu menandakan datangnya kiamat. Kedatangan kiamat tetap menjadi pengetahuan Allah semata, sesuai dengan yang disebutkan dalam Al-Quran. Oleh karena itu, peristiwa alam seperti banjir besar ini, meskipun mencolok, tidak bisa dipastikan sebagai tanda pasti dari kiamat.
Editor : Iskandar Nasution