Di bulan Ramadan, permintaan kolang kaling meningkat hingga 100 persen dibandingkan dengan hari biasanya. Para perajin kolang kaling selalu kebanjiran orderan selama bulan puasa ini. Akibat tingginya permintaan, harga buah kolang kaling yang lonjong dan mengkilap tersebut pun naik hingga dua kali lipat dari harga biasanya.
Bahan untuk membuat kolang kaling didapatkan dari sekitar Rangkasbitung, Lebak. Cara mengolahnya adalah dengan merebus buah aren dan mengupas bijinya. Setelah itu, biji aren dipukul hingga gepeng dan direndam dengan air. Harga kolang kaling ini dijual berkisar sekitar Rp15 ribu per kilogramnya.
Tidak hanya permintaan yang meningkat, harga kolang kaling juga ikut naik. Harga jual kolang kaling yang biasanya stabil menjadi mengalami kenaikan signifikan. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi minat konsumen untuk membeli produk tersebut.
Eva salah seorang pembeli kolang kaling mengatakan dirinyw sengaja datang ke tempat ini untuk membeli kolang-kaling yang nantinya akan dijual kembali. Eva telah menjadi pelanggan setia setiap Ramadan tiba, sehingga dia mendapatkan harga khusus di tempat ini. "Ya dapat harga khusus karena pelanggan setia," ucapnya saat ditemui, Selasa (12/3/2024).
Sementara Ahmad Soleman, pengrajin Kolang Kaling mengatakan bahwa setiap tahun menjelang Ramadan, dirinya selalu mengolah kolang kaling untuk dijual.
"Bahan kolang kaling tersebut saya dapatkan dari sekitar Rangkasbitung.. Setiap hari saya bisa mengolah kolang kaling sekitar 1 hingga 2 kuintal. Untuk para penggemar kolang kaling, mereka sudah ada dan selalu datang untuk mengambil kolang kaling di rumah," tuturnya.
Kolang kaling dijual dengan harga Rp 15 ribu per kilogramnya. Sedangkan jika dibeli secara borongan, dijual dengan harga Rp10 ribu per kilogramnya. Masyarakat setempat sangat menikmati usaha ini karena dapat menambah penghasilan keluarga.
Editor : Iskandar Nasution