CILEGON, iNewsPandeglang.id – Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta datangi sejumlah pasar tradisional, Jumat 9 Februari 2024.
Kedatangan Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta ke sejumlah pasar tradisional menyikapi harga beras tinggi.
Karena harga beras tinggi, Sanuji Pentamarta datangi sejumlah pasar tradisional, ternyata inilah penyebabnya.
Terkait harga beras tinggi, Sanuji menerima banyak keluhan tentang tingginya harga beras dari masyarakat.
Keluhan itu datang dari masyarakat baik secara langsung maupun melalui media sosial miliknya.
Di sisi lain, BPS pun mencatat sejumlah komoditas pangan seperti beras menyumbang kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH).
Ini terjadi sejak pekan pertama Februari 2024 atau dua minggu sebelum Pemilihan Umum (Pemilu), dimana harga beras melonjak di 179 Daerah.
Termasuk di Kota Cilegon, banyak warga mengeluhkan kenaikan harga beras tersebut.
Dimana harga sebelumnya Rp15.000 per kg kini kencapai Rp17.000 - 23.000 per kg.
Per karung, satu karung beras di pasaran yang sebelumnya rata-rata Rp350.000 saat ini mencapai Rp 400.000 per karung dengan kapasitas 25 kg.
Keluhan warga Cilegon terkait lonjakan harga beras hampir setiap hari diterima oleh Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta.
Keluhan itu disampaikan baik secara langsung maupun melalui platform media sosial pribadi Sanuji Pentamarta.
Merespon keluhan warga tersebut, Jumat 09 Februari 2024 Sanuji Penamarta meninjau para penjual beras di Pasar Baru Cilegon dan Pasar Blok F.
Ini untuk mengetahui penyebab kenaikan harga beras tersebut.
Dari semua penjual yang ditemui rata-rata mengalami kenaikan yang signifikan terutama di tiga Hari belakangan ini mencapai 35-40% dari harga sebelumnya.
Sanuji berharap harga beras bisa segera stabil kembali, perlu turun tangan pemerintah dan pihak terkait agar kenaikan harga beras tidak berkepanjangan.
"Saya meninjau langsung penjual beras di dua Pasar tradisional, Pasar Keranggot dan Pasar Blok F, ingin mengetahui langsung penyebab dan dampak kenaikan harga beras saat ini," jelasnya
Dari hasil beberapa laporan penjual beras, penyebab kenaikan harga kemungkinan disebabkan belum tibanya masa panen.
Namun hal itu belum dapat dipastikan karena massa panen justru dialami para petani belum lama ini.
Editor : Iskandar Nasution