Wahyu mengaku tidak mengetahui penyebab alat barcode scan tidak bisa digunakan. Kekecewaan yang dirasakan oleh Wahyu, terutama karena tidak jelasnya penyebab dan ketidakpastian seputar ketersediaan alat barcode, menunjukkan pentingnya transparansi dan komunikasi yang baik dari pihak berwenang. Situasi ini dapat memberikan pelajaran penting untuk meningkatkan sistem dan pelayanan di Pelabuhan Merak agar pengalaman penumpang lebih baik di masa mendatang.
Keluhan yang senada dari penumpang lain, seperti Agus, yang juga mengalami antrean hingga 1,5 jam untuk barcode scan tiket, menunjukkan bahwa masalah ini tidak hanya bersifat insidental tetapi mungkin menjadi isu yang lebih luas. Pihak terkait perlu segera menanggapi dan mencari solusi agar pengalaman penumpang dapat diperbaiki.
"Nunggunya lumayan. Tadi antre pada pukul 09.00 WIB ini baru selesai jam 10.10 WIB padahal di tiket kapal berangkat jam 10.00 WIB," kata Agus.
Gangguan pada situs layanan pembelian tiket kapal feri, seperti yang terjadi pada Ferizy, bisa menjadi salah satu faktor tambahan yang menyulitkan penumpang. Situasi ini menunjukkan pentingnya keandalan sistem secara keseluruhan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna.
Editor : Iskandar Nasution