TEL AVIV, iNewsPandeglang.id - Israel dan Hamas telah sepakat untuk gencatan senjata setidaknya selama empat hari. Pembebasan sandera akan dilakukan pada Jumat (24/11/2023) besok.
Kesepakatan soal pembebasan tidak akan dilakukan sebelum Jumat. Para sandera dari Israel akan ditukar dengan tawanan warga Palestina yang ditahan Israel.
Selama periode gencatan senjata itu bantuan kemanusiaan bisa masuk. Selain itu, setidaknya 50 sandera yang ditahan oleh Hamas dan ditukar dengan 150 tahanan Palestina yang ditahan Israel.
Menurut laporan Reuters, Kamis (23/11/2023) dinukil dari iNews.id mulai gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditangkap oleh Hamas ini belum diumumkan resmi. "Pembicaraan tentang pembebasan sandera kita sedang berlangsung dan terus berlanjut secara konstan," ungkap Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi.
"Pembebasan akan dimulai sesuai dengan kesepakatan awal antara kedua belah pihak, dan tidak sebelum Jumat," bunyi pernyataan tersebut.
Sementara Stasiun penyiaran publik Israel, Kan, mengutip pejabat Israel yang tidak diidentifikasi, melaporkan adanya penundaan 24 jam karena kesepakatan tersebut tidak ditandatangani oleh Hamas dan mediator Qatar. Pejabat tersebut mengatakan mereka optimistis kesepakatan akan dilaksanakan saat ditandatangani.
"Kami harus membuatnya jelas bahwa tidak ada pembebasan yang direncanakan sebelum Jumat, karena ketidakpastian yang dihadapi keluarga sandera," ungkap sumber internal Israel.
Israel telah memblokade dan serangan bom yang brutal dan tidak henti-hentinya di Gaza yang notabene dikuasai Hamas. Lebih dari 14.000 warga Gaza tewas, sekitar 40 persen di antaranya anak-anak.
Sementara itu, Amerika Serikat berharap bantuan akan mulai mencapai Gaza dalam jumlah besar dalam beberapa hari mendatang. 50 sandera akan dibebaskan selama empat hari dengan ketentuan setidaknya 10 orang per hari. Gencatan senjata dapat diperpanjang setiap hari selama tambahan 10 sandera dibebaskan setiap hari.
Editor : Iskandar Nasution