PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai produsen baja terbesar di Indonesia secara konsisten melakukan berbagai langkah strategis demi memenangi persaingan industri baja domestik maupun global. Perusahaan BUMN yang berpusat di Cilegon, Banten, ini juga terus menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan ditandai dengan mencatatkan peningkatan pendapatan perusahaan pada 2022 dan terus melakukan berbagai upaya dalam mengejar target pada 2023 ini.
Didirikan setengah abad lalu, tepatnya pada 1970 oleh Presiden RI pertama Soekarno, KS adalah asset bangsa yang memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan nasional dan terus dikembangkan hingga hari ini. Di bawah kepemimpinan Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Purwono Widodo sejak Januari 2023, perusahaan plat merah ini terus bangkit sejalan dengan semangat ‘Terus Melaju untuk Indonesia Maju’ yang menjadi semboyan peringatan Kemerdekaan RI ke-78 saat ini.
Transformasi besar-besaran berlandaskan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) yang dicetuskan Menteri BUMN Erick Thohir, telah memunculkan optimisme baru bahwa perusahaan dengan kode emites KRAS ini akan terus tumbuh secara positif.
Berikut indikator penyebab optimistis PT Krakatau Steel di tengah tren kenaikan permintaan baja nasional dan global yang dikemas Redaksi iNewsPandenglang.id dalam ‘7T’. Indikator ini dihimpun berdasarkan data resmi perusahaan yang populer dengan nama KS tersebut, data yang dirilis Asosiasi Industri Baja Indonesia atau The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA,) dan sumber kompeten lainnya :
1. Transformasi internal perusahaan
Dari company profile yang dipublikasikan belum lama ini, diketahui bahwa perusahaan penopang industri baja dalam negeri itu telah bertransformasi menjadi Holding Perusahaan Krakatau Steel Group dari 4 subholding sejak 2022.
Pertama, Krakatau Sarana Infrastruktur yang menyediakan kebutuhan infrastruktur secara efisien dan terintgrasi.
Kedua, Krakatau Baja Konstruksi untuk melakukan akselerasi percepatan pembangunan infrastruktur dan memperkuat manufaktur industri baja di Indonesia.
Ketiga, Krakatau Baja Industri bertujuan untuk memenuhi kebutuhan industri hilir baja lainnya yang memenuhi kebutuhan bahan baku industri baja.
Keempat adalah Join Venture yang berkolaborasi dengan perusahaan nasional maupun asing, antara lain perusahaan industri baja terkemuka dari Korea.
Dengan keempat subholding tersebut, tentunya KS Group akan menjadi lebih kokoh, fokus, dan terintegrasi dalam memenuhi permintaan baja nasional maupun global. KS Group memproduksi berbagai macam produk baja, seperti hot rolled coil, cold rolled coil, wire rod, dan lainnya. Perusahaan ini juga memiliki beberapa anak usaha yang bergerak dari hulu ke hilir dalam melayani dan memenuhi kebutuhan industri baja nasional dan tujuan eskpor.
Editor : Iskandar Nasution