CILEGON, iNewsPandeglang.id - Guna meningkatkan pelayanan dan keselamatan sekaligus meningkatkan daya saing dibanding moda transportasi lain tepat pada hari ulang tahunnya yang keenam, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Banten menggelar rapat sosialisasi penyesuaian tarif penyebrangan.
Seperti diketahui, peningkatan harga bahan bakar minyak yang berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa karena naiknya ongkos distribusi, menimbulkan dilema pada banyak aspek di sektor ekonomi. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian lebih lanjut agar keseimbangan tercipta.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap), Khoiri Sutomo. Foto Iskandar Nasution
Dalam rapat sosialisasi tersebut, dengan mengundang banyak pihak dari banyak sudut pandang, yakni BUMN, pemerintah, TNI, Polri, perusahaan, organisasi angkutan, hingga konsumen, Jumat (23/7/2023).
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang turut hadir merasa sangat dihargai sebagai perwakilan suara konsumen, menurtnya sejak Benny Nurdin Yusuf menjabat Kepala BPTD Banten, selalu melibatkan banyak pihak dalam setiap rapat sebelum membuat kebijakan agar mendapatkan analisa yang lebih luas lagi.
Dalam rapat tersebut Benny berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan keseimbangan antara pengguna dan penyedia jasa penyeberangan. Pasalnya, banyak sekali faktor yang mengharuskan adanya peninjauan kembali untuk dilakukan penyesuaian.
Sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan nomor 61 tahun 2023 tentang Tarif Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan Kelas Ekonomi Lintas Antarprovinsi dan Lintas Antarnegara.
Diketahui, perbaikan pelayanan yang dilakukan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) menjadi salah satu faktor dibutuhkan untuk penyesuaian ini. Point pentingnya yakni bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan para pengguna jasa penyeberangan.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap), Khoiri Sutomo menyampaikan rasa terima kasihnya atas dorongan dari banyak pihak yang telah berupaya menaikkan biaya tarif angkutan sebanyak 5,26%.
Menurutnya, kenaikan ini juga sebagai upaya meningkatkan pelayanan, standar keselamatan, sekaligus meningkatkan daya saing dibading moda transportasi lain.
Khoiri juga menyebut, saat ini transportasi angkutan penyeberangan menjadi yang terburuk. Transportasi lain kata dia, sudah cukup modern dan memiliki tarif yang dinamis dan adil. Sementara penyeberangan sendiri masih lebih buruk dari jalan tol.
Menurut pendapat Khoiri, yang dimaksud harga yang paling adil adalah harga yang sesuai dengan harga pasar yang layak. Jadi, jika seluruh pemangku kepentingan menuntut angkutan penyeberangan yang bagus, cepat, tepat waktu, aman, nyaman, dan selamat, membutuhkan harga yang sesuai.
Dia menilai seperti transportasi lainnya sangat dinamis, dapat naik dan turun tergantung situasinya. Sebagai umpama, harga tiket pesawat dan kereta api. Banyak orang yang duduk di tempat yang sama, kendaraan yang sama, tapi harganya bisa saja berbeda.
Kenaikan tarif yang hanya naik 5,26% bagi Khoiri merasa dikeluhkan lantarab untuk sosialisasinya saja memakan waktu sebulan hingga 3 Agustus besok. Padahal, sudah ditandatangani sejak 4 September 2022 lalu.
Meski demikian, Ia pun berharap penyeberangan Merak-Bakauheni ini menjadi nyaman. Tidak lagi terlihat penumpang menunggu berjam-jam menunggu giliran.
Sementara Bambang Siswoyo selaku Plt. Direktur TSDP menerangkan hasil pertemuan, yaitu seluruh peserta rapat menyetujui adanya penyesuaian tarif, dikarenakan adanya kenaikan biaya suku cadang dan bahan bakar, juga peningkatan fasilitas pelayanan dan keamanan bagi para pengguna jasa.
Namun dari sisi pihak pelabuhan, dia juga menekankan adanya perbaikan dan peningkatan pelayanan serta infrastruktur. Sedangkan, situasi saat ini ASDP mendapat banyak sekali keluhan dari para pengguna jasa. Hal ini juga disebabkan pengembangan tersebut masih dalam proses.
Bambang juga menargetkan, pembangunan dapat segera selesai menjelang libur Natal dengan melakukan pemantauan secara terus-menerus selama proses pembangunan. Sehingga, nantinya para pengguna jasa akan merasa nyaman
Editor : Iskandar Nasution