Aksi Teror Pelemparan Batu Resahkan Warga Pandeglang, Pelaku Masih Misterius

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Sejumlah warga di kampung Wakaf, Desa Banyu asih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, resah dengan aksi teror pelemparan batu yang menyasar sejumlah rumah di lokasi tersebut. Akibatnya, sejumlah rumah warga mengalami rusak ringan, mulai kenting asbes dan kaca menjadi sasaran pelaku.

Tak hanya malam, pelaku melakukan aksinya juga nekat di siang bolong, namun anehnya, pelakunya tidak nampak dan tidak bisa ditangkap karena tidak terlihat wujudnya alias misterius.

Baca Juga

Rumah Mantan Gubernur Banten WH Dilempari Sekarung Kobra, Terduga Pelaku Terekam CCTV

Apalagi pada kenyataanya, saat pelaku melakukan teror warga langsung memburunya.

Rumah warga dilempar batu oleh OTK. Foto Ist/Enton Sulthoni

Perdi, tokoh masyarakat setempat mengatakan, teror pelemparan batu seperti ini sudah sangat meresahkan warga. Pasalnya, batu yang dilemparkan pelaku cukup lumayan besar, sebesar kepalan tangan orang dewasa.

"Ini sudah jelas membahayakan keselamatan bagi warga kami. Bahkan ada juga batu yang ukuran lumayan besar jatuh dari atas asbes rumah warga menimpa rak piring hingga pecah dan hampir menimpa seorang warga lansia," ucapnya

Perdi juga meminta kepada pihak pemerintah desa dan Aparat Penegak Hukum (APH)  untuk segera turun tangan untuk menyikapi kejadian ini yang membahayakan keselamatan warga  terutama  ketika malam hari.

Sementara itu Asep, Kepala Dusun setempat membenarkan kejadian tersebut bahwa memang ada teror pelemparan batu dari orang tidak dikenal. 

"Ya, saya mendapat laporan dari warga bahwa adanya teror batu yang sengaja di lemparkan oleh orang  tidak dikenal," ucapnya

Dijelaskanya,  hingga saat ini pihaknya bersama Pemerintah Desa Banyuasih sudah berupaya untuk menelusuri dan mencari pelaku uga sudah berkoordinasi dengan Babinsa dan juga Babinkamtibmas. 

"Pemdes juga sudah mengimbai agar warga lebih berhati-hati dan kami juga terus berupaya untuk mencari tahu dan menangkap siapa pelakunya," kata Asep.

Editor : Iskandar Nasution