BANTEN, iNewsPandeglang.id - Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda telah mengalami erupsi pada Senin, (27/3/2023), petugas pos pemantau hingga hari ini terus memonitoring aktivitas gunung berapi tersebut. Meski begitu masyarakat tetap waspada.
Pemantauan aktivitas Gunung Anak Krakatau dari Pos Pantau. Foto iNews/Ujang Suryana
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadi erupsi lagi pada Senin, 27 Maret 2023 pukul 22. 50 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
Anggota Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK), Anggi Nuryo Saputro, A.Md yang berada di Pasauran, Kabupaten Serang, Banten mengatakan bahwa hasil pemantauan aktivitas Gunung Anak Krakatau sudah beberapa kali alami erupsi sejak kemarin.
Menurut dia, untuk laporan harian aktivitas gunung anak krakatau pada Senin, 27 Januari 2023 tinggi kolom abu tidak teramati.
"Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Senin, 27 Maret 2023, pukul 22:50 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," tulisnya.
Laporan itu kemudian diunggah ke Magma Indonesia, aplikasi resmi milik Kementrian ESDM.
Anggi menyebutkan untuk seberapa bahayanya atau dampaknya bagi khususnya di kelautan ini dampak bahaya hanya dalam radius 5 kilometer dari kawah anak krakatau, di luar radius 5 Kilometer dari anak krakatau itu aman dari letusan anak krakatau.
Dia mengimbau kepada masyarakat terutama pengelola-pengelola pariwisata untuk tetap waspada tetap tenang beraktivitas seperti biasa dan selalu berkoordinasi dan mengikuti arahan dari BPBD setempat, selalu mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Vulkanologi atau Badan Geologi.
Pihaknya memantau secara visual dan peralatan dipasang di gunung dan kemudian visual dari pos pengamatan dan di gunung juga tetap terpantau dari CCTV yang terpasang.
Editor : Iskandar Nasution