PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Hampir satu desa di Pandeglang, Banten yang warga masyarakatnya bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia, kondisi ini bisa dikatakan unik, bukan?
Bagaimana tidak, himpitan ekonomi dan minimnya peluang kerja di kampung halaman membuat warga desa lebih memilih bekerja di luar negeri, namun tak jarang para TKI mendapatkan perlakuan kasar hingga penyiksaan yang membuat korban mengalami kecacatan permanen.
Seperti di Desa Bojen, Kecamatan Sobang, Pandeglang, Banten dikenal sebagai desa lumbung padinya Pandeglang, Banten. Hamparan tanah di desa belum tergarap karena para pemudanya lebih memilih untuk bekerja ke luar negeri menjadi TKI.
Lebih dari 50 persen warga desanya mencari pekerjaan di negeri Taiwan, Singapura hingga ke Arab Saudi. Umumnya warga asal desa ini bekerja sebagai asisten rumah tangga dan buruh kasar. Mereka memilih bekerja ke luar negeri karena ingin mendapatkan penghasilan lebih meski penuh resiko. Sebab, kebanyakan penyalur tenaga kerja di sini tidak terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pandeglang.
Kepala Desa Bojen Badrudin mengatakan bahwa lebih dari 50 persen warganya bekerja di luar negeri sebagai TKI meski di desanya memiliki lahan pertanian yang cukup luas, namun warga lebih memilih untuk menjadi buruh dan asisten rumah tangga di luar negeri.
"Ya banyaknya warga di sini yang pergi ke luar negeri membuat pihak desa harus bekerja keras mengawasi penyalur tenaga kerja yang tidak memiliki ijin. Kami dari Desa selalu mengimbau kepada warga jika berniat bekerja di luar negeri cari penyalur resmi yang terdaftar untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya belum lama ini.
Untuk diketahui, baru-baru ini salah seorang TKW Daeni (48) mendapati luka di sekujur tubuh akibat disiksa majikannya di Riyadh, Arab Saudi. Penyalur tenaga kerja yang membawa TKW tersebut diduga tidak terdaftar di Disnaker Kabupaten Pandeglang.
Hingga saat ini pihak penyalur tenaga kerja belum melihat kondisi korban. Sementara korban harus menjalani operasi mata karena pukulan benda keras yang membuatnya mengalami kebutaan.
Warga berharap pihak terkait mengawasi aktivitas penyalur tenaga kerja yang ada di desa mereka. Warga khawatir ada tenaga kerja lain yang juga mendapatkan siksaan dari majikan selama bekerja di negeri orang.
Editor : Iskandar Nasution