"Pendekatan ini menggunakan dua konsep Creativity-Innovation-Entrepreneurship-Leadership (CIEL) dan Productivity-Improvement-Professionalism-Management (PIPM). Tidak hanya melihat Marketeer sebagai figur yang kreatif dan inovatif, juri juga melihat karakter entrepreneurship dan leadership yang kuat," ujarnya.
Tentunya, dari kombinasi tersebut dibutuhkan juga leadership yang kuat agar menghasilkan kinerja solid. Di sisi lain, peran marketing saat ini bukan lagi sekadar inovasi dan kreativitas, tapi juga sebuah investasi yang memberikan hasil.
ASDP dibawah kepemimpinan Ira Puspadewi telah melakukan transformasi digital secara menyeluruh dan menghasilkan kinerja positif bahkan di periode pandemi Covid-19. Bulan ini, ASDP telah menuntaskan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan dari total target 17 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan transaksi secara Non-tunai (cashless) pada tahun ini.
Selain itu, perusahaan berhasil mencatatkan tren pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dari tahun ke tahun. Pada 2016, laba bersih ASDP tercatat baru Rp 233,413 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp269,263 miliar pada 2017, lalu turun sedikit Rp255,633 miliar pada 2018. Laba ASDP melonjak lagi menjadi Rp318,104 miliar pada 2019, turun karena pandemi menjadi Rp181,147 miliar pada 2020, dan melesat menjadi Rp326,301 miliar pada 2021.
Kinerja pendapatan juga tumbuh signifikan pada periode 2016-2021. Pada 2016, pendapatan ASDP tercatat Rp2,449 triliun, melonjak menjadi Rp2,728 triliun pada 2017, naik lagi menjadi Rp2,919 triliun pada 2018, melesat menjadi Rp3,307 triliun pada 2019, lalu Rp3,195 triliun pada 2020, dan melonjak lagi menjadi Rp3,550 triliun pada 2021.
Tahun 2021 menjadi periode pemulihan kinerja bisnis ASDP sejak Covid-19 yang berdampak penurunan signifikan hampir seluruh industri di Tanah Air sejak Covid-19 melanda Indonesia awal tahun 2020.
Editor : Iskandar Nasution