JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Stroke adalah salah satu kondisi yang tidak bisa disepelekan. Sebab, kondisi ini menyerang otak dan bisa terjadi kapan saja. Jika telat menangani stroke, dampaknya pasien dapat mengalami komplikasi bahkan kematian. Untuk itu, penting bagi untuk mengetahui pertolongan pertama pada gejala stroke agar lebih waspada jika terjadi serangan stroke.
Selaku Ketua Tim Stroke Unit RS Premier Jatinegara yaitu dr. Sukono Djojoatmodjo mengatakan, faktor waktu sangat penting untuk penanganan stroke, waktu yang berlarut pada penanganan stroke akan mengakibatkan makin banyak kerusakan yang akan di jumpai pada stroke. "Jika makin banyak kerusakan yang dijumpai akibat stroke maka otomatis akan meningkatkan kecacatan akibat stroke," ujar dr Sukono melalui keterangannya belum lama ini.
Menurut dr Sukono, pasien perlu mengetahui jenis stroke, yakni pendarahan dan penyumbatan. Jika stroke pendarahan, pasien harus dioperasi agar darah beku bisa dikeluarkan dari dalam otak. Sedangkan stroke penyumbatan biasanya dokter akan melakukan pemasangan selang pada pembuluh darah yang tersumbat. "Pada stroke jenis sumbatan, jika dapat ditangani di bawah 4,5 jam dari saat serangan akan baik sekali hasilnya sehingga kecacatan seminimal mungkin atau bahkan bisa sembuh secara sempurna," kata dia.
Dr Sukono menjelaskan, dalam penanganan stroke dibutuhkan faktor penunjang diagnostik radiologis yaitu CT scan atau MRI untuk dapat membedakan jenis stroke sumbatan atau pendarahan, karena penanggulangannya berbeda. "Di RSPJ kami telah memiliki fasilitas pemeriksaan CT angiography dan tindakan trombektomi dengan menggunakan teknik DSA (Digital Substracting Angiography). Ruangan stroke dilengkapi dengan monitoring dan perawat mahir stroke," kata dr Sukono.
Bahkan, dalam rangka peringatan hari stroke sedunia World Stroke Organization (WSO) memberikan penghargaan kepada rumah sakit yang memiliki komitmen dalam penanganan stroke di berbagai negara. Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPJ) telah empat kali meraih penghargaan dari WSO dalam penanganan stroke di Indonesia.
Pada 2019 meraih platinum award, 2020 meraih gold dan platinum award dan pada tahun ini dengan komitmen dari tim Stroke Unit RSPJ mendapatkan penghargaan tertinggi yaitu Diamond Award. Menurut Kementerian Kesehatan stroke merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada 2015 dan penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014.
Prevalensi stroke di Indonesia pada 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk usia di atas 15 tahun sebesar (10,9 persen) atau diperkirakan sebesar 2.120.362 orang. Dr. Susan Ananda selaku CEO dari RSPJ mengatakan, RS Premier Jatinegara telah mendirikan Stroke Unit sejak 2009 dan hingga kini terus berkomitmen dalam memerangi penyakit stroke di Indonesia dengan memberikan perawatan stroke secara komprehensif. Menurut dia, penghargaan diamond award ini sebagai pencapaian dari komitmen tersebut. Rumah sakit wajib memberikan laporan perawatan kepada komite WSO dengan kualifikasi keberhasilan penanganan stroke di atas 90 persen dan insiden di bawah 25 persen untuk mendapatkan diamond award.
Selain itu Stroke Unit RSPJ juga memiliki pencapaian zero dekubitus (luka akibat tekanan di kulit karena posisi tubuh tidak berganti dalam waktu yang lama) pada seluruh perawatan stroke di RSPJ.
"Pencapaian ini merupakan kesungguhan yang telah secara berulang dibuktikan oleh tim dari Stroke Unit RSPJ. Kami juga terus menerus berupaya untuk memberikan edukasi terhadap pencegahan stroke di Indonesia, agar masyarakat semakin waspada dan memiliki pengetahuan yang tepat mengenai bagaimana mencegah dan memberikan penanganan pertama jika terkena stroke. Karena semakin cepat ditangani hasil nya akan semakin optimal,” ujar dr. Susan.
Editor : Iskandar Nasution