get app
inews
Aa Text
Read Next : Heboh! Pria di Cilegon Tewas Tanpa Busana di Kamar Hotel, Diduga Usai Kencan dengan Wanita Panggilan

Pertolongan Pertama saat Terkena Serangan Jantung, Jangan Panik!

Selasa, 04 Oktober 2022 | 18:07 WIB
header img
(Foto: Ilustrasi)

JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Serangan jantung dapat terjadi kapan saja. Penyakit jantung koroner masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Penyebab utamanya yaitu gaya hidup, rokok, manajemen stres yang buruk, hingga pola makan yang tidak sehat. Penyakit jantung terjadi akibat adanya penyempitan atau penyumbatan di dinding koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplai darah ke jantung menjadi terganggu.


Ilustrasi (Foto: The Heart Foundation)



Jika tidak tertangani dengan baik, penderita jantung koroner berpotensi mengalami henti jantung mendadak sudden cardiac death. Biasanya disebut serangan jantung. Untuk mengatasi serangan jantung mendadak, Anda harus paham bagaimana menangani dengan cepat saat terjadi serangan jantung.

Dokter spesialis jantung RS Premier Jatinegara, Hasril Hadis mengatakan, perlu ada perawatan komprehensif bagi pasien yang terkena serangan jantung. Sebab, serangan jantung dapat menyebabkan kematian bila tidak segera tertangani.  "Memang tidak semua serangan jantung selalu berakibat fatal, bisa saja seseorang mengalami serangan jantung ringan," kata dr Hasril melalui keterangannya belum lama ini di Jakarta.

Menurut dr Hasril, pertolongan pertama serangan jantung harus diketahui terlebih dahulu pasien tersebut sadar atau tidak. Sebab, penganannya berbeda. "Apa pun itu kita perlu bantuan hidup dasar. Makanya penting itu diajarkan sejak dini. Kita bisa cek semua, cek nadi di leher, napas, dan lainnya. Kalau tidak ada napas, lakukan pijat jantung (CPR) agar denyut jantung kembali detak," kata dia.

Namun, jika serangan jantung pada pasien yang sadar ini penanganannya lebih tenang. Sebab, Anda bisa mengatasinya dengan berbagai cara, mulai dari minum obat hisap yang di bawah lidah, minum obat pengencer darah, dan lainnya. "Setelah mendapat penanganan obat, Anda bisa membawa pasien serangan jantung ke rumah sakit terdekat secepatnya," katanya.
 

Perlu diketahui, berdasarkan data dari WHO, penyakit jantung merupakan salah satu penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia dengan angka mencapai 18,6 juta orang setiap tahunnya. 

Sementara, di Indonesia menurut Kementerian Kesehatan penyakit jantung juga menduduki peringkat tertinggi dengan membebani BPJS hingga lebih dari Rp10 triliun dan terus meningkat setiap tahunnya. Dokter Hasril Hadis menambahkan, serangan jantung dapat menyebabkan kematian bila tidak segera tertangani.

Namun tidak semua serangan jantung selalu langsung berakibat fatal, bisa saja seseorang mengalami serangan jantung ringan. "Pada kasus seperti ini pertolongan pertama harus dilakukan secara cepat dan diikuti dengan penanganan dari ahli penyakit jantung secara komprehensif. Penanganan yang akurat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan pada jantung, sehingga pasien dapat kembali pulih secara maksimal," kata dia
 

Dr. Susan Ananda selaku CEO RSPJ mengungkapkan salah satu layanan unggulan RSPJ adalah Cardiac Center. RSPJ memiliki fasilitas atau bangsal khusus pasien penyakit jantung (Cardiac Ward) yang berdiri sejak 2015 dengan layanan jantung komprehensif. "Cardiac Center dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan jantung, monitoring system, defibrillator, ekokardiografi, Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM), holter, hingga mini echo untuk memonitor jantung pasien dengan lebih cepat," ujar dr Susan. 

Dia menambahkan, Cardiac Ward juga diperuntukan bagi pasien pra-dan post tindakan seperti Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yaitu prosedur intervensi non bedah. "Kami juga melakukan layanan bedah jantung dengan teknik Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS)," kata dr. Susan Ananda.

Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular Amin Tjubandi mengatakan, MICS merupakan inovasi terkini dalam teknik bedah jantung. "Metode pembedahan ini menggunakan sayatan kecil sehingga kehilangan darah lebih sedikit, mengurangi ketidaknyamanan pasca-operasi, waktu penyembuhan lebih cepat, menurunkan risiko infeksi, serta menghilangkan kemungkinan infeksi luka dalam sternum.

Prosedur ini juga dapat menjadi pilihan bagi pasien yang memiliki risiko tinggi, seperti karena usia atau riwayat medis lainnya," ujar dr. Amin. Dia menjelaskan, MICS tidak bisa diberikan kepada sembarangan orang. Ada kriteria yang harus dipenuhi oleh penderita sebelum melakukan operasi. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh pasien di antaranya dilakukan pada pasien jantung koroner yang gejalanya tidak bisa diperbaiki lagi. MICS dapat dilakukan pada pasien yang telah menjalani operasi pemasangan ring.

Operasi MICS boleh dilakukan pada pasien yang belum pernah mengalami serangan jantung. "MICS dilakukan pada pasien jantung koroner dengan penyumbatan mencapai 50 persen. Pasien yang ingin melakukan MICS tidak boleh memiliki berat badan berlebihan atau obesitas," kata dia.

Metode MICS juga menjadi rekomendasi untuk para penderita penyakit kardiovaskular. Dibandingkan operasi biasa, MICS dapat memberikan berbagai kelebihan untuk pasien. Beberapa kelebihan yang diberikan MICS seperti luka yang dihasilkan kecil atau minim sehingga pasien lebih cepat untuk sembuh. Infeksi luka juga jarang terjadi.

 

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut