5 Daerah di Indonesia dengan Populasi Perempuan Jomblo Terbanyak, Duda dan Jejaka Merapat!

ADA 5 daerah di Indonesia dengan populasi perempuan jomblo. Mungkin ini kabar baik bagi pria yang ingin cari pasangan, bisa merapat ke destinasi dimaksud.

Setiap manusia sejatinya memang butuh pasangan untuk saling melengkapi dan berbagi. Hal inilah yang mendorong ada pernikahan. Selain untuk menyalurkan kebutuhan biologis, juga untuk melanjutkan keturunan.

Baca Juga

Kenapa Janda Dapat Bertahan Hidup Lebih Lama ketimbang Duda? Begini Alasannya

Ada beberapa faktor seseorang biasanya menjomblo, di antaranya adalah karena belum mendapatkan pasangan yang cocok atau karena terlalu menikmati hidup kesendirian.

Berikut 5 daerah di Indonesia dengan populasi perempuan jomblo terbanyak :

1. DKI Jakarta

DKI Jakarta memiliki 5,3% populasi wanita "jomblo" yang ada di Indonesia (Betawi asli bukan perantauan).

Banyak yang mengatakan wanita Betawi itu cantik-cantik, kulitnya putih bersih dan kemerah-merahan.

2. Jawa Timur

Jawa Timur yang dikenal memiliki perempuan yang cantik ternyata masih banyak belum memiliki pasangan hidup.

Di provinsi ini diperkirakan ada 7,5% wanita "jomblo" yang ada di Indonesia. Seperti halnya provinsi Jawa Tengah, di sini Anda mungkin akan menemukan wanita dengan karakter yang hampir sama dengan wanita Jawa pada umumnya.

3. Jawa Barat

Jawa Barat ternyata banyak perempuan yang jomblo. Di provinsi ini, terdapat 8,2% wanita "jomblo" yang ada di Indonesia. Jawa Barat identik dengan suku Sunda.

Popularitas wanita Sunda sudah tersohor di mana-mana. Banyak pria yang ingin menikahi wanita Sunda yang cantik.

4. Sulawesi Selatan

Di provinsi dengan suku asli bugis ini ada sekitar 4,1% wanita "jomblo" yang ada di Indonesia. Waniat disini berkarakter keras dan lantang dalam berbicara.

5. Nusa Tenggara Timur

Di provinsi ini, Diperkirakan ada sekitar 4,2% wanita "jomblo" yang ada di Indonesia. Beberapa karakter wanita Nusa Tenggara Timur antara lain mandiri, menghargai orang lain, mudah diajak kerja sama, dan menjaga kepercayaan.

Editor : Iskandar Nasution